Tata Cara Shalat Sunnah Ied di Lapangan
Shalat Ied adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam, terutama pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Shalat ini tidak hanya merupakan bentuk syukuran atas nikmat yang diberikan Allah SWT, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara umat Islam. Salah satu perdebatan yang sering muncul di masyarakat adalah tentang lokasi pelaksanaan Shalat Ied: apakah lebih utama dilakukan di masjid atau di lapangan terbuka?
Dalam beberapa referensi, disebutkan bahwa Shalat Ied dapat dilaksanakan baik di masjid maupun di lapangan, asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam agama. Namun, Shalat Ied di lapangan memiliki keutamaan tersendiri, terutama karena menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW yang biasa melaksanakan Shalat Ied di lapangan. Artikel ini akan membahas tata cara Shalat Sunnah Ied di lapangan, beserta beberapa pertimbangan yang perlu diketahui.
—
Pentingnya Shalat Ied
Sebelum membahas tata cara Shalat Ied di lapangan, penting untuk memahami makna dan tujuan diadakannya Shalat Ied. Shalat ini adalah ibadah yang dikhususkan untuk merayakan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Pada Idul Fitri, umat Islam merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa Ramadan, sedangkan Idul Adha merupakan peringatan kenangan akan kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah SWT.
Shalat Ied tidak hanya sekadar ibadah fisik, tetapi juga memiliki makna sosial dan spiritual. Dengan melaksanakan Shalat Ied, umat Islam dapat meningkatkan ketaqwaan, memperkuat silaturahmi, dan merasakan kebahagiaan bersama dalam momentum hari raya.
—
Tata Cara Shalat Ied di Lapangan
Berikut adalah tata cara Shalat Ied di lapangan yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW dan ketentuan syariat Islam:
1. Persiapan Sebelum Shalat
Sebelum melaksanakan Shalat Ied, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan:
– Mandi dan Bersuci: Disunnahkan untuk mandi sebelum pergi melaksanakan Shalat Ied, terutama untuk membersihkan diri dan meningkatkan khusyuk dalam beribadah.
– Mengenakan Pakaian yang Rapi dan Suci: Pilihlah pakaian yang bersih, rapi, dan sesuai dengan syariat Islam. Untuk laki-laki, disunnahkan mengenakan pakaian yang berwarna putih, sedangkan untuk perempuan, pakaian yang menutup aurat dan sopan.
– Membawa Sajadah atau Karpet: Jika lapangan yang digunakan untuk Shalat Ied tidak memiliki alas yang bersih, disarankan untuk membawa sajadah atau karpet sebagai alas untuk sujud.
– Membawa Air untuk Bersuci: Pastikan untuk membawa air secukupnya untuk berwudhu atau bersuci sebelum melaksanakan Shalat Ied.
2. Waktu dan Lokasi
– Waktu Shalat Ied: Shalat Ied harus dilaksanakan setelah matahari terbit, tetapi sebelum masuk waktu Dhuhr. Dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad SAW melaksanakan Shalat Ied pada waktu yang tidak terlalu pagi, sehingga umat Islam diberi kesempatan untuk bersiap dan berkumpul.
– Lokasi Lapangan: Pilihlah lapangan yang luas, terbuka, dan mudah diakses oleh masyarakat. Pastikan lokasi tersebut bersih dan bebas dari najis. Jika memungkinkan, pilihlah tempat yang memiliki fasilitas seperti tempat wudhu dan peneduh.
3. Tata Cara Shalat Ied
Shalat Ied terdiri dari dua rakaat, dengan tata cara yang khusus. Berikut adalah langkah-langkahnya:
– Niat Shalat Ied: Sebelum memulai Shalat Ied, bacalah niat dalam hati. Niat untuk Shalat Ied Idul Fitri adalah:
“Aku berniat melaksanakan Shalat Ied Idul Fitri dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah SWT.”
Untuk Idul Adha, niatnya adalah:
“Aku berniat melaksanakan Shalat Ied Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah SWT.”
– Rakaat Pertama:
– Takbiratul Ihram: Takbir dengan mengangkat tangan ke arah telinga, sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
– Doa Iftitah: Setelah takbir, bacalah doa iftitah yang biasa dibaca dalam shalat.
– Surat Al-Fatihah: Bacalah surat Al-Fatihah dengan suara yang jelas.
– Surat Pilihan: Bacalah surat pilihan, seperti Surat Al-A’la atau Surat Al-Ghasyiah.
– Ruku’: Setelah selesai membaca surat, lakukan ruku’ dengan tawajud (doa ruku’).
– I’tidal: Bangun dari ruku’ dan bacalah doa i’tidal.
– Sujud: Lakukan sujud dengan khusyuk dan bacalah doa sujud.
– Takbirat Shalat Ied:
– Setelah selesai rakaat pertama, lakukan takbirat Shalat Ied dengan mengangkat tangan ke arah telinga, sambil mengucapkan “Allahu Akbar” sebanyak 3 kali.
– Pada takbir kedua dan ketiga, boleh menambahkan dzikir seperti:
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallahu, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamdu.”
– Rakaat Kedua:
– Bacalah surat Al-Fatihah dan surat pilihan.
– Lakukan ruku’ dan sujud seperti pada rakaat pertama.
– Setelah selesai, duduk untuk tasyahhud dan memberikan salam.
4. Khutbah Shalat Ied
Setelah Shalat Ied selesai, dilanjutkan dengan khutbah yang dibacakan oleh khatib (orang yang bertindak sebagai imam). Khutbah Shalat Ied memiliki beberapa syarat:
– Materi Khutbah: Materi khutbah harus berisi nasihat, dzikir, dan penjelasan tentang makna hari raya.
– Sikap Jemaah: Jemaah harus mendengarkan khutbah dengan khusyuk dan tidak berbicara.
– Etika Khutbah: Khatib disunnahkan untuk duduk di antara kedua khutbah dan memisahkan khutbah pertama dan kedua dengan diam sejenak.
5. Amalan Sunnah Setelah Shalat Ied
Setelah Shalat Ied dan khutbah selesai, disunnahkan untuk melakukan beberapa amalan:
– Makan Kurma: Bagi yang merayakan Idul Fitri, disunnahkan untuk makan kurma sebelum pulang ke rumah.
– Menyampaikan Salam: Sampaikan salam dan ucapan selamat hari raya kepada keluarga, kerabat, dan sahabat.
– Ziarah dan Silaturahmi: Melakukan ziarah ke makam orang tua atau kerabat, serta silaturahmi untuk memperkuat tali persaudaraan.
—
Pertimbangan Memilih Lokasi Shalat Ied
Dalam beberapa referensi, disebutkan bahwa Shalat Ied di lapangan memiliki keutamaan karena menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Namun, Shalat Ied di masjid juga memiliki keutamaan, terutama jika masjid tersebut merupakan masjid Jami’ (utama) di suatu daerah.
Beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi Shalat Ied:
– Kemudahan Akses: Pilihlah lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat, terutama untuk orang lanjut usia, wanita, dan anak-anak.
– Kapasitas Lokasi: Pastikan lokasi yang dipilih mampu menampung jumlah jemaah yang akan hadir.
– Fasilitas Pendukung: Pastikan lokasi memiliki fasilitas seperti tempat wudhu, peneduh, dan akses bagi penyandang disabilitas.
– Ketentuan Syariat: Baik Shalat Ied di masjid maupun di lapangan, pastikan bahwa pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
—
Ringkasan
Shalat Ied adalah ibadah yang sangat penting dalam agama Islam, baik sebagai bentuk syukuran maupun sebagai sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Melaksanakan Shalat Ied di lapangan merupakan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan memiliki keutamaan tersendiri. Namun, Shalat Ied di masjid juga memiliki keutamaan, terutama jika dilaksanakan di masjid Jami’. Dalam memilih lokasi, penting untuk mempertimbangkan kemudahan akses, kapasitas, dan fasilitas pendukung.
Dengan memahami tata cara Shalat Ied di lapangan dan memperhatikan pertimbangan yang telah disebutkan, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan Shalat Ied dengan khusyuk dan penuh makna. Selamat melaksanakan ibadah Shalat Ied!