Tata Cara Shalat Sunnah Tarawih Menurut Mazhab Syafi’i

Tata Cara Shalat Sunnah Tarawih Menurut Mazhab Syafi’i

19 September 2025
Rayyan

Tata Cara Shalat Sunnah Tarawih Menurut Mazhab Syafi’i

Pendahuluan

Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dan direkomendasikan (Sunnah muakkadah) selama bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan setiap malam setelah Shalat Isya’ dan biasanya dilaksanakan secara berjemaah di masjid. Mazhab Syafi’i memiliki pedoman tersendiri dalam melaksanakan Shalat Tarawih, yang menjadi fokus dalam artikel ini. Dengan memahami tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh manfaat spiritual dari ibadah ini dengan lebih baik.

Keutamaan Shalat Tarawih

Shalat Tarawih memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana yang dinyatakan dalam hadits. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Shalat Tarawih dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Selain itu, setiap rak’ah yang dilakukan dengan khusyuk akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Shalat ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hukum Shalat Tarawih Menurut Mazhab Syafi’i

Mazhab Syafi’i memandang Shalat Tarawih sebagai Sunnah yang sangat dianjurkan (Sunnah muakkadah). Pelaksanaannya dianjurkan secara berjemaah di masjid, sebagaimana dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para Sahabatnya. Menurut Mazhab Syafi’i, jumlah rak’ah yang dianjurkan adalah 20 rak’ah, yang terdiri dari 10 salam (setiap salam terdiri dari 2 rak’ah).

Tata Cara Shalat Tarawih

Berikut adalah tata cara Shalat Tarawih menurut Mazhab Syafi’i:

1. Niat
– Sebelum memulai Shalat Tarawih, dianjurkan untuk mengucapkan niat dalam hati atau dengan suara yang tidak terlalu keras. Contoh niat: “Saya niat shalat Tarawih 20 rak’ah, empat salam, karena Allah SWT.”

2. Waktu
– Shalat Tarawih dilaksanakan setiap malam setelah Shalat Isya’ dan sebelum Shalat Subuh.

3. Jumlah Rak’ah
– Shalat Tarawih terdiri dari 20 rak’ah, yang dibagi menjadi 10 salam (setiap salam terdiri dari 2 rak’ah).

4. Cara Pelaksanaan
Qiyam (Berdiri): Pada setiap rak’ah, dimulai dengan berdiri dan membaca doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat lainnya.
Ruku’ (Rukuk): Setelah membaca surat, dilanjutkan dengan ruku’, yaitu membungkuk dengan tangan pada lutut dan membaca dzikir.
Sujud (Sujud): Setelah ruku’, dilanjutkan dengan sujud, yaitu meletakkan dahi, hidung, telapak tangan, dan lutut di tanah, sambil membaca dzikir.
Tasyahhud: Pada setiap akhir rak’ah, dilanjutkan dengan duduk tasyahhud dan membaca doa tasyahhud.
Khutbah: Setelah 8 rak’ah, biasanya imam akan menyampaikan khutbah singkat untuk memberikan nasihat dan penekanan pada jemaah.
Penutup: Shalat Tarawih diakhiri dengan salam setelah 20 rak’ah selesai.

Beberapa Poin Utama

Berjemaah dan Imam: Shalat Tarawih disunahkan untuk dilakukan secara berjemaah di masjid, dipimpin oleh seorang imam.
Jumlah Rak’ah: Mazhab Syafi’i menetapkan 20 rak’ah sebagai jumlah yang disunahkan untuk Shalat Tarawih.
Mengikuti Imam: Jemaah harus mengikuti gerakan dan bacaan imam, serta tidak melakukan gerakan yang berbeda dari imam.
Tidak Berlebihan: Dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam melakukan gerakan atau bacaan, sehingga tidak mengganggu jemaah lainnya.

Ringkasan

Shalat Tarawih adalah ibadah yang sangat penting dan dianjurkan selama bulan Ramadan. Menurut Mazhab Syafi’i, Shalat Tarawih disunahkan untuk dilakukan secara berjemaah dengan jumlah 20 rak’ah. Tata cara yang benar dalam melaksanakan Shalat Tarawih mencakup niat, waktu, jumlah rak’ah, dan gerakan yang sesuai. Dengan memahami dan mengikuti tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh manfaat spiritual yang maksimal dari ibadah ini.

Bagikan Artikel

Artikel Terkait