Tata Cara Shalat Sunnah Witir 3 Rakaat

Tata Cara Shalat Sunnah Witir 3 Rakaat

19 September 2025
Rayyan

Tata Cara Shalat Sunnah Witir 3 Rakaat: Panduan Lengkap

Shalat Witir adalah salah satu shalat sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam ajaran Islam. Shalat ini dapat dilakukan setelah shalat Isya dan sebelum tidur. Witir berasal dari kata “witr” yang berarti “ganjil,” karena shalat ini biasanya dilakukan dengan jumlah rakaat yang ganjil, seperti 1, 3, 5, atau 7 rakaat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat Witir 3 rakaat secara lengkap, mulai dari niat, tata cara, bacaan, hingga doa yang disunahkan.

A. Pengertian dan Keutamaan Shalat Witir

Sebelum memasuki tata cara shalat Witir, penting untuk memahami pengertian dan keutamaan shalat ini. Shalat Witir termasuk shalat sunnah yang sangat dianjurkan, terutama pada malam hari. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat Witir adalah hak bagi setiap Muslim. Siapa yang ingin melakukan Witir, lakukanlah.” (HR. Abu Daud)

Keutamaan shalat Witir antara lain:
– Sebagai penutup amalan harian seorang Muslim.
– Sebagai wasilah (perantara) untuk mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
– Meningkatkan kualitas ibadah, terutama bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

B. Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat

Shalat Witir 3 rakaat adalah salah satu jumlah rakaat yang paling umum dilakukan. Tata caranya tidak jauh berbeda dengan shalat fardhu, namun ada beberapa sunnah yang perlu diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Niat Shalat Witir

Sebelum melaksanakan shalat, penting untuk memurnikan niat. Niat shalat Witir adalah:
“Aku berniat shalat sunnah Witir tiga rakaat, karena Allah SWT.”
Niat dapat dibaca dalam hati atau dilafalkan dengan bahasa yang mudah dipahami.

2. Rakaat Pertama

Takbiratul Ihram: Mulai shalat dengan takbir “Allahu Akbar.”
Bacaan Surat Al-Fatihah: Bacalah Surat Al-Fatihah dengan tartil (membaca dengan jelas dan tidak tergesa-gesa).
Bacaan Surat atau Ayat Al-Qur’an: Setelah Al-Fatihah, bacalah surat pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur’an, seperti Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, atau Surat An-Nas.
Ruku’: Setelah selesai membaca, lakukan ruku’ dengan membusungkan punggung dan menaruh tangan di lutut. Ucapkan dzikir:
“Subhaana Rabbiyal ‘Adhim.”
Qawwaidhan (I’tidal): Setelah ruku’, bangunlah ke posisi berdiri dan bacalah dzikir:
“Rabbanaa walakal hamdu hamdan katsiran tayyiban mubaarakan fiihi.”
Sujud: Lalu, lakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di tanah. Ucapkan dzikir:
“Subhaana Rabbiyal A’laa.”

3. Rakaat Kedua

– Setelah sujud, duduklah pada posisi tasyahud (duduk di atas kaki kiri) dan lakukan rakaat kedua dengan cara yang sama seperti rakaat pertama.
– Pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah dan surat/ayat, lakukan ruku’ dan sujud seperti biasa.

4. Rakaat Ketiga

– Pada rakaat ketiga, setelah membaca Al-Fatihah dan surat/ayat, lakukan ruku’ dan sujud seperti biasa.
– Setelah sujud kedua, duduklah pada posisi tasyahud dan bacalah doa tasyahud akhir, yaitu:
“At-tahiyyatu lillahi was-salawatu wat-tayyibatu. As-salamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-salamu alainaa wa alaa ibaadillahis-shaaliheen. Ashhadu alla ilaaha illallahu wa ashhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.”
– Setelah itu, bacalah doa Witir, seperti:
“Allahummahdinaa fiman hadait, wa aafihee fiman afait, wa tawallanaa fiman tawallait. Wa balaghnaa ‘alaika as-salaata wa az-zakaata. Wa atakhasysy-syaaqaalata ilaika. Rabbi ighfir lanaa wa irhamnaa wa ajirnaa minal haariq.”
– Setelah selesai, tutup shalat dengan salam ke kanan dan ke kiri.

C. Bacaan dan Doa yang Disunahkan

Beberapa bacaan dan doa yang disunahkan dalam shalat Witir antara lain:
1. Surat Al-Fatihah: Wajib dibaca pada setiap rakaat.
2. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas: Surat-surat ini sering dibaca pada rakaat pertama, kedua, dan ketiga.
3. Doa Qunut: Pada rakaat terakhir, disunahkan untuk membaca doa Qunut setelah ruku’. Doa Qunut yang umum dibaca adalah:
“Allahummahdinaa fiman hadait, wa aafinaa fiman afait, wa tawallanaa fiman tawallait. Wa balaghnaa ‘alaika as-salaata wa az-zakaata. Wa atakhasysy-syaaqaalata ilaika. Rabbi ighfir lanaa wa irhamnaa wa ajirnaa minal haariq.”
4. Doa Setelah Shalat: Setelah salam, disunahkan untuk membaca doa seperti:
“Allahumma Antas-Salaamu wa minkas-salaamu. Hayyinaa Rabbanaa bis-salaami wa adkhilnal jannata daras-salaami. Tabarakta Rabbanaa wa ta’aalaita ya Dzal-Jalali wal-Ikram.”

D. Beberapa Perhatian dalam Shalat Witir

1. Waktu yang Tepat: Shalat Witir dilakukan setelah shalat Isya dan sebelum tidur. Namun, jika seseorang terlambat atau lupa, shalat Witir masih bisa dilakukan sebelum waktu Subuh.
2. Jumlah Rakaat: Jumlah rakaat Witir bisa disesuaikan dengan keinginan masing-masing, seperti 1, 3, 5, atau 7 rakaat. Namun, 3 rakaat adalah jumlah yang paling umum dan disunahkan.
3. Khusyuk dan Tuma’ninah: Seperti shalat lainnya, shalat Witir harus dilakukan dengan khusyuk dan tuma’ninah (tenang) agar mendapatkan pahala yang maksimal.
4. Shalat Dhuha dan Shubuh: Jika seseorang melaksanakan shalat Dhuha dan Shubuh, maka shalat Witir dianggap telah terpenuhi.

E. Ringkasan

Shalat Witir 3 rakaat adalah ibadah yang mudah dilakukan namun memiliki keutamaan yang luar biasa. Tata caranya mencakup niat, bacaan, gerakan-gerakan shalat, dan doa-doa yang disunahkan. Dengan melaksanakan shalat Witir, seorang Muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dan mendapatkan ampunan serta rahmat dari Allah SWT. Oleh karena itu, disarankan untuk menjadikan shalat Witir sebagai bagian dari rutinitas harian.

Bagikan Artikel

Artikel Terkait