Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al-Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 3)

Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al-Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 3)

27 September 2025
Rayyan

Bab Pertama: Keadaan Orang Mati di Alam Kubur

Kajian ini membahas tentang keadaan orang mati setelah memasuki alam kubur, pertanyaan malaikat, penyebab kelapangan dan penyempitan kubur, serta tempat tinggalnya nanti yang dapat dilihat di surga atau neraka.

الباب الأول: في ذكر حال الميت عند نزوله قبره وسؤال الملائكة له وما يفسح  له في قبره أو يضيق عليه وما يرى من منزله في  الجنة أو النار

Allah SWT berfirman:

قال الله  تعالى {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي  الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ  وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ} [إبراهيم: 27] .

Artinya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim: 27).

Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari hadits Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, bahwa ayat tersebut turun terkait azab kubur.

وخرجا في الصحيحين من حديث البراء بن عازب رضي الله عنه عن النبي صلى الله  عليه وسلم قال: ” {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ  الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ} نزلت في عذاب  القبر”.

Imam Muslim menambahkan: “Dikatakan kepadanya (mayit): ‘Siapa Tuhanmu?’ Ia menjawab: ‘Tuhanku adalah Allah dan Nabiku Muhammad.’.”

زاد مسلم: يقال له: من ربك؟ فيقول: ربي الله ونبي محمد فذلك  قوله سبحانه وتعالى: {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ  الثَّابِتِ} .

Dalam riwayat lain dari Imam Bukhari, “Apabila seorang hamba yang beriman didudukkan di dalam kuburnya, ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

في رواية للبخاري قال: إذا أقعد العبد المؤمن في قبره أتي ثم شهد. أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله فذلك قوله: {يُثَبِّتُ اللَّهُ  الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي  الْآخِرَةِ} .

Hadis Riwayat Thabrani

Imam Thabrani meriwayatkan dari hadits Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ditanyakan kepada orang kafir: ‘Siapa Tuhanmu?’ Ia menjawab: ‘Aku tidak tahu.’ Pada saat itu dia tuli, buta, dan bisu. Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, yang sekiranya dipukulkan ke gunung, niscaya akan hancur menjadi debu. Semua makhluk mendengar kecuali jin dan manusia.”

وخرج  الطبراني من حديث البراء بن عازب عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “يقال  للكافر من ربك فيقول لا أدري فهو تلك الساعة أصم أعمى أبكم فيضرب بمرزبة لو  ضرب بها جبل صار ترابا فيسمعها كل شيء غير الثقلين”.

Hadis Riwayat Abu Dawud

Imam Abu Dawud meriwayatkan dari hadits Al-Minhal bin ‘Amr dari Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya mayit mendengar suara sandal (langkah) mereka ketika mereka pergi meninggalkannya. Saat itulah ia ditanya: ‘Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?’”

وخرج أبو داود من حديث المنهال بن عمرو عن زاذان عن البراء بن عازب: عن  النبي صلى الله عليه وسلم قال: “إنه ليسمع خفق نعالهم إذا ولوا مدبرين حين  يقال له من ربك؟ وما دينك؟ ومن نبيك؟ “

Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, “Ia didatangi dua malaikat, keduanya bertanya: ‘Siapa Tuhanmu?’ Ia menjawab: ‘Tuhanku Allah.’ Keduanya bertanya: ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab: ‘Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya: ‘Siapakah lelaki yang diutus kepada kalian?’ Ia menjawab: ‘Dia adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.’ Keduanya bertanya: ‘Bagaimana kau bisa tahu?’ Ia menjawab: ‘Aku membaca Kitabullah, mengimani dan membenarkannya.’”

وفي رواية له قال: “ويأتيه  ملكان فيجلسانه فيقولان له من ربك فيقول ربي الله فيقولان: ما دينك فيقول  ديني الإسلام فيقولانك له ما هذا الرجل الذي بعث فيكم فيقولك هو رسول الله  صلى الله عليه وسلم فيقولان: له وما يدريك فيقول قرأت كتاب الله فآمنت به  وصدقت”.

Kesimpulan

Kajian ini menjelaskan tentang pentingnya iman yang teguh dalam menghadapi pertanyaan di alam kubur. Orang yang beriman akan diberikan keteguhan hati dan lisan untuk menjawab pertanyaan malaikat, sementara orang kafir akan mengalami kesulitan dan siksaan.

Bagikan Artikel

Artikel Terkait