Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al-Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 3)
Kajian ini membahas tentang keadaan orang mati setelah memasuki alam kubur, pertanyaan malaikat, penyebab kelapangan dan penyempitan kubur, serta tempat tinggalnya nanti yang dapat dilihat di surga atau neraka.
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim: 27).
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari hadits Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, bahwa ayat tersebut turun terkait azab kubur.
Imam Muslim menambahkan: “Dikatakan kepadanya (mayit): ‘Siapa Tuhanmu?’ Ia menjawab: ‘Tuhanku adalah Allah dan Nabiku Muhammad.’.”
Dalam riwayat lain dari Imam Bukhari, “Apabila seorang hamba yang beriman didudukkan di dalam kuburnya, ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”
Hadis Riwayat Thabrani
Imam Thabrani meriwayatkan dari hadits Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ditanyakan kepada orang kafir: ‘Siapa Tuhanmu?’ Ia menjawab: ‘Aku tidak tahu.’ Pada saat itu dia tuli, buta, dan bisu. Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, yang sekiranya dipukulkan ke gunung, niscaya akan hancur menjadi debu. Semua makhluk mendengar kecuali jin dan manusia.”
Hadis Riwayat Abu Dawud
Imam Abu Dawud meriwayatkan dari hadits Al-Minhal bin ‘Amr dari Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya mayit mendengar suara sandal (langkah) mereka ketika mereka pergi meninggalkannya. Saat itulah ia ditanya: ‘Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?’”
Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, “Ia didatangi dua malaikat, keduanya bertanya: ‘Siapa Tuhanmu?’ Ia menjawab: ‘Tuhanku Allah.’ Keduanya bertanya: ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab: ‘Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya: ‘Siapakah lelaki yang diutus kepada kalian?’ Ia menjawab: ‘Dia adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.’ Keduanya bertanya: ‘Bagaimana kau bisa tahu?’ Ia menjawab: ‘Aku membaca Kitabullah, mengimani dan membenarkannya.’”
Kesimpulan
Kajian ini menjelaskan tentang pentingnya iman yang teguh dalam menghadapi pertanyaan di alam kubur. Orang yang beriman akan diberikan keteguhan hati dan lisan untuk menjawab pertanyaan malaikat, sementara orang kafir akan mengalami kesulitan dan siksaan.