Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 14)
Baqiyyah bin Al Walid meriwayatkan dari Abi Bukair bin Abi Maryam dari Al Haitsam bin Malik At Thoi dari Abdurrahman bin ‘Aid dari Abil Hajjaj Ats Tsimali berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Kubur berkata kepada mayat ketika diletakkan di dalamnya,
‘Celakalah kau wahai anak cucu adam, apa yang membuatmu tertipu kepadaku, apakah engkau tidak tahu bahwa aku adalah rumah fitnah, rumah kegelapan, rumah kesendirian dan rumah cacing tanah, apa yang membuatmu tertipu kepadaku ketika engkau berjalan di atasku dengan congkak?’
Tanggapan Kubur
Beliau bersabda: “Jika mayatnya orang saleh, maka penjawab kubur akan menjawabnya: ‘Apakah engkau tidak tahu bahwa dulu ia memerintahkan pada kebaikan dan mencegah kemungkaran?’
Baca juga
Kubur berkata: “Kalau begitu aku akan mempersiapkan untuknya taman yang hijau, jasadnya kembali menjadi cahaya dan ruhnya naik menuju Allah ta’ala.”
Ibnu Abid Dunya dan Abu Ahmad menerbitkan hadits ini. Al Hakim dalam kitab Al Kuna berkata: “Abul Hajaj Ats Tsimali namanya adalah Abdullah bin ‘Ubaid, dikatakan pula Abdullah bin ‘Abd.”
Riwayat Lain
Pembicaraan seperti ini telah diriwayatkan pula oleh Mu’awiyah bin Sholeh, telah mengkhabarkan kepadaku seorang pencerita dari ‘Amr bin ‘Aid Al-Azdi dari Ghudlaif bin Al Harits Al-Kindi, ia mendengar ‘Abdulloh bin ‘Amr bin ‘Ash berkata: “Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di dalam kuburnya …” kemudian ‘Amr bin ‘Ash menyebutkan kelanjutannya seperti yang tadi. Abu Hasan bin Al-Barro’ menerbitkannya dari ‘Ali bin Zaid bin Al Habbab dari Mu’awiyah, demikian juga riwayat Yahya bin Jabir At thoi dari ‘Aid Al Azdi, pendapat yg ini lebih benar.
Muhammad bin Ayyub Ar Romli meriwayatkan dari ayahnya dari Al-Auza’i dari Ibnul Munkadar dan Jabir secara marfu’, berkata: “Sesungguhnya kubur mempunyai lisan yang dengannya ia berbicara, ia berkata: ‘Wahai anak cucu adam, bagaimana engkau bisa melupakanku, apakah engkau tidak tahu bahwa aku adalah rumah yang menakutkan, rumah yang asing, rumahnya cacing dan rumah yang sempit kecuali kubur yang Allah Azza Wajalla luaskan.” Ayyub bin Suwaid dianggap lemah sedangkan anaknya yaitu Muhammad haditsnya ditinggalkan.
Hadits dari Abu Bakar bin Abdul Aziz
Abu Bakar bin Abdul ‘Aziz Al faqih Al Hambali dalam kitab As Syafi Fil Fiqhi berkata: telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim As Syairozi, telah meneritakan kepada kami Muhammad bin Hamdah berkata: Dibacakan kepada Abdur Rozzaq dan aku hadir dari Ats Tsauri dari al A’masy dari Al Minhal bin ‘Amr dari Zadzan dari Al Barro’ bin ‘Azib berkata: kami keluar bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengunjungi jenazah, namun kuburannya belum di buat liang lahadnya, Rasulullah duduk dan kami duduk di sekitar beliau, kemudian Rasulullah bersabda: “Ketika mayat diletakkan di dalam kuburnya kemudian diratakan atasnya, maka tanah berkata: ‘Apa engkau tidak tahu bahwa aku adalah rumah yang menakutkan, rumah yang asing dan rumahnya cacing, apa yang telah engkau siapkan untukku?’
Hadits ini sangat ghorib, sedangkan haditsnya Al Barro’ bin ‘Azib dikenal dan telah disebutkan sebagian sebelumnya, kami tidak mengenali lafadz yang ini selain dari jalur yang ini, dan As Syairozi tidak dikenal. Wallohu a’lam. [Ust. Nur Hamzah].
Kesimpulan
Kajian ini membahas tentang percakapan kubur dengan mayat, serta menjelaskan bagaimana kubur akan memberikan tanggapan berdasarkan amal perbuatan semasa hidup di dunia. Hadits-hadits yang disampaikan memberikan gambaran tentang keadaan di alam kubur dan pentingnya mempersiapkan diri dengan amal saleh.