Nabi Adam Bukan Seorang Rasul?
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kang, pak…, i’tiqod ahlussunnah kan meyakini bahwa abuna Adam adalah nabi dan rasul, namun ulama wahabi ngomong katanya Adam itu bukan Rasul, kata syaikh ‘Utsaimin begini :
Tolong pencerahannya kang, mbak, pak. Jazakumullohu khoirol jazaa’. [Ady].
Jawaban
Wa’alaikumussalam, dalam hadits shohih memang disebutkan bahwa Nuh alaihis salaam adalah Nabi yang pertama dan Rasul yang pertama, hal ini menjadi isykal karena Nabi Adam, Nabi Syits dan Nabi Idris -alaihimus salaam- juga termasuk Rasul. Keisykalan itu bisa terjawab bahwa awwaliyahnya Nabi Nuh itu dibatasi dengan perkatan Allah “kepada penduduk bumi”, sedangkan ketiga Nabi sebelumnya diutus hanya kepada kaumnya.
Pedapat lain, Nabi Adam, Syits dan Idris ketiganya adalah Rasul / utusan kepada orang-orang beriman dan orang-orang kafir sedangkan Nabi Nuh diutus kepada seluruh penduduk bumi yang saat itu semuanya kafir.
Baca juga
Pendapat lainnya, Nabi Adam dan Syits adalah rasul, Nabi Adam rasul untuk anak-anaknya dan saat itu tidak ada yang kafir, Nabi Adam hanya memerintahkan kepada mereka iman dan ta’at kepada Allah sedangan Nabi Syits adalah pengganti Nabi Adam, hal ini berbeda dengan Nabi Nuh karena beliau diutus kepada penduduk bumi yang kafir-kafir.
Dalam Kitab Majmu’ Fatawa wa Ar-Rosail karangan Shaleh Al-Utsaimin penerbit Dar Ats-Tsuraiya Li An-Nasyr juz 1 bab Rasul, tanya jawab ke-127-128 hal. 316. Terjemahan yang berwarna kuning sbb:
“Shaleh Al-Utsaimin ditanya : Apakah Adam ‘Alaihis shalatu wa salam seorang Rasul atau Nabi?
Baca juga
Dia menjawab dengan mengatakan : Adam bukanlah seorang Rasul tapi dia seorang Nabi, sebagaiman telah dijelaskan oleh hadits shahih riwayat Ibnu Hibban. Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Apakah Adam dia seorang Nabi?” Nabi menjawab, “Benar, [dia] seorang Nabi yang berdialog [dengan Allah],” akan tetapi dia bukan seorang Rasul. Dan landasannya firman Allah Ta’ala [“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan,”] QS. Al-Baqarah: 213. Dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hadits tentang syafa’at sesungguhnya manusia pergi menuju Nuh dan berkata, “Engkau adalah Rasul Allah pertama yang diutus untuk penduduk bumi,” dan ini hujjah yang kuat baqhwa sesungguhnya Nuh adalah Rasul Allah pertama [bukan Adam].”
Sebagian orang dari golongan Wahhabi mengingkari kenabian dan kerasulan Adam as. dengan alasan bahwa Nuh adalah rasul yang pertama diutus Allah, padahal kenabian dan kerasulan Adam telah menjadi kesepakatan umat Islam. Abu Manshur at-Tamimi dalam kitabnya at-Tadzkirah asy-Syarqiyyah telah menyebutkan kesepakatan tersebut, ia berkata: “Umat Islam dan Ahlul Kitab sepakat bahwa manusia yang pertama kali diutus Allah (menjadi Rasul) adalah Adam ‘alayhissalam”. Kenabian dan kerasulan Adam ‘alaihissalam telah difirmankan Allah dalam al Qur’an dan disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beberapa haditsnya. Disebutkan dalam al Qur’an Allah ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)” (Q.S. Ali ‘Imran: 33)
Ada satu pertanyaan yang muncul, berapakah bilangan Nabi dan Rasul?
Di dalam al-Quran mengatakan bahwa Rasul banyak; dan ada yang kita diberitahu dan dan yang kita tidak tahu. Firman Allah swt :-
“Dan (Kami telah mengutuskan) beberapa orang Rasul yang telah Kami ceritakan kepadamu dahulu sebelum ini dan Rasul-rasul yang tidak Kami ceritakan hal mereka kepadamu dan Allah telah berkata-kata kepada Nabi Musa dengan kata-kata (secara langsung, tidak ada perantaraan). ” [QS. Al-Nisaa’ : 164]
Di dalam sebuah Riwayat Abi Amaamah, berkata Abu Zar :
“Aku telah berkata – Ya Rasulullah : Berapakah bilangan para Nabi-Nabi?, Baginda berkata : 124.000, dan Rasul darinya adalah 315, hebat dan besar” [Hadith sahih menurut al-Albani di dalam Misykaat al-Mashabih, 3/1599].
Imam Thabrani meriwayatkan dari Abu Umamah bahwa seorang laki-laki bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah Adam adalah seorang nabi?” Beliau saw menjawab,”Ya.” Kemudian orang itu bertanya,”Berapa masa antara dia dengan Nuh?” Beliau saw menjawab,”10 abad.” Lelaki itu bertanya lagi,”Berapa masa antara Nuh dengan Ibrahim?” Beliau saw menjawab,”10 abad.” Lelaki itu bertanya lagi,”Wahai Rasulullah berapakah jumlah para rasul?” Beliau saw menjawab,”315.” Orang-orang yang meriwayatkan (hadits ini) adalah orang-orang yang bisa dipercaya.
Namun, di dalam kitab juga disebutkan bahwa urutan para Rasul adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syuaib, Musa, Harun, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad saw. (Fatawa al Azhar juz VIII hal 101). Sumber : Yanto Wassageh Lc. Wallohu a’lam. [Nur Hamzah, Qie Bodro Nuyo].
– Mirqotul Mafatih syarah Misykatul Mashobih hal. 3539 :
Kesimpulan
Perbedaan pendapat mengenai status kenabian dan kerasulan Nabi Adam adalah hal yang lumrah dalam kajian Islam. Namun, berdasarkan dalil-dalil yang ada, termasuk Al-Qur’an dan hadits, mayoritas ulama sepakat bahwa Nabi Adam adalah seorang nabi, dan sebagian berpendapat beliau juga seorang rasul. Perbedaan ini sering kali disebabkan oleh perbedaan penafsiran terhadap definisi rasul dan batasan pengutusan para nabi pada masa lalu.