Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al-Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 38)
Sebagian ulama menyebutkan rahasia pengkhususan air kencing, namimah dan ghibah bisa menyebabkan azab kubur, yaitu bahwa alam kubur adalah tempat tinggal pertama di alam akhirat. Di dalamnya banyak terdapat contoh siksa dan pahala yang akan terjadi di hari kiamat nanti.
Sedangkan kemaksiatan yang akan mendapatkan siksaan di hari kiamat itu ada dua macam, yaitu menyangkut hak Allah dan menyangkut hak hamba-Nya. Yang pertama kali di tuntut dari hak Allah di hari kiamat adalah masalah sholat, sedangkan dari hak hamba adalah masalah darah.
Di alam barzakh, telah diputuskan di dalamnya pendahuluan dan perantaraan dari dua macam hak ini. Pendahuluan sholat adalah bersuci dari hadats dan kotoran, sedangkan pendahuluan darah adalah namimah yang menodai kehormatan manusia. Keduanya adalah 2 macam penyakit yang mudah terjadi, oleh karenanya di alam barzakh dimulai perhitungan dan siksaan atas keduanya.
Abdur Rozaq meriwayatkan dari Ma’mar dari Abu Ishaq dari Abu Maisaroh ‘Amr bin Syurohbil, ia berkata: “Seseorang telah meninggal dunia, ketika di masukkan ke dalam kuburnya, malaikat mendatanginya lalu berkata: kami akan menghukum cambuk kamu sebanyak 100 kali cambukan sebagai azab dari Allah.
Abu Maisaroh berkata: kemudian disebutkan amalan sholatnya, puasanya dan jihadnya. Kemudian siksaanya diringankan hingga tinggal 10 kali cambukan. kemudian ia meminta keringanan darinya sampai tinggal 1 kali cambukan, maka dicambuklah ia sekali cambukan hingga kuburannya dipenuhi api dan ia pun pingsan. ketika telah sadar ia berkata: “sebab apa kalian mencambukku ?”
Malaikat berkata “sesungguhnya engkau pernah kencing suatu hari dan sholat tanpa wudlu dan engkau mendengar seseorang yang meminta tolong namun engkau tidak mau menolongnya.”
Abu Sanan meriwayatkannya dari Abu Ishaq dari Abu Maisaroh dengan hadits yang sama. dan kami meriwayatkannya dari jalurnya Hafsh bin Sulaiman Al Qori’ -dia perawi yang lemah sekali- dari ‘Ashim dari Abi Wa’il dari Ibnu Mas’ud dari Nabi shollallohu alaihi wasallam.
Keberadaan azab kubur disini dikarenakan dua hal, pertama meninggalkan bersuci dan kedua tidak menolong orang yang dizalimi padahal mampu menolongnya, sebagaimana bahwa dalam hadits-hadits sebelumnya azab kubur ada sebab meninggalkan bersuci dan kedholiman dalam ucapan, hal ini berdekatan dalam maknanya. Dalam haditsnya Abdurrahman bin Samuroh dari Nabi shollallohu alaihi wasallam, beliau bersabda: “malam ini sungguh aku melihat hal yang menakjubkan”, kemudian beliau menuturkan hadits selengkapnya, disebutkan di dalamnya: “aku melihat seseorang dari umatku diterpa azab kubur kemudian amalan wudlunya mendatanginya maka amalan wudlu itu menyelamatkannya. At Tabrani dan selainnya menerbitkan hadits ini.
Di dalam hadits ini disebutkan bahwa bersuci dari hadats bisa menyelamatkan dari azab kubur, begitu juga dengan amar ma’ruf nahi mungkar bisa menyelamatkan dari azab kubur sebagaimana telah disebutkan dalam bab kedua, karena di dalamnya terdapat puncak kemanfaatan bagi manusia dalam agamanya. Begitu juga dengan jihad dan menjaga tapal batas dari serangan musuh, karena seorang mujahid dan penjaga tapal batas fisabilillah keduanya membutuhkan pencurahan jiwa dan raga agar kalimatulloh menjadi mulia dan agama-Nya menjadi tampak nyata, dan juga untuk membela saudara-saudaranya yang beriman dari musuh mereka”.
Kesimpulan: Artikel ini membahas tentang siksaan di alam kubur yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti meninggalkan bersuci, tidak menolong orang yang dizalimi, dan perbuatan dosa lainnya. Artikel ini juga menekankan pentingnya bersuci, amar ma’ruf nahi mungkar, jihad, dan menjaga perbatasan sebagai upaya untuk menghindari azab kubur. Wallahu a’lam.