Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 31)

Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 31)

27 September 2025
Rayyan

Bab Keenam: Adzab dan Nikmat Kubur

Allah SWT berfirman:

الباب السادس: في ذكر عذاب القبر ونعيمه
قال الله تعالى {فَلَوْلا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَكِنْ لا تُبْصِرُونَ فَلَوْلا إنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ تَرْجِعُونَهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ فَسَلامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ إِنَّ هَذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ} [الواقعة: 83: 95] .

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Waqi’ah ayat 83-95, yang artinya: “Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga kenikmatan. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan. Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.”

Adam bin Abu Ayas berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Atho’ bin As Saib dari Abdurrahman bin Abi Laila, ia berkata: Rasulullah SAW membaca ayat ini:

“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat -sampai pada ayat- maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga kenikmatan.”

Beliau bersabda: “Ketika telah tiba kematian seseorang dikatakan kepadanya ayat ini, jika termasuk golongan kanan maka dia senang bertemu dengan Allah, dan Allah pun senang bertemu dengannya. Dan apabila termasuk golongan kiri maka ia benci bertemu dengan Allah pun benci bertemu dengannya.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari jalur Hammam dari ‘Atho’ bin As Saib, aku mendengar Abdurrahman bin Abi Laila berkata: “Aku melihat seorang syeh yang putih kepalanya di atas keledai sedang mengiring jenazah, lalu aku mendengar ia berkata: telah menceritakan kepadaku fulan bin fulan, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Barang siapa senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengan-Nya. Dan barang siapa benci bertemu dengan Allah maka Allah pun benci bertemu dengan-Nya.’ Lalu orang-orang pun menjadi bertangis-tangisan. Rasul bertanya: ‘Apa yang menyebabkan kalian menangis?’ mereka berkata: ‘Kami membenci kematian.’ Rasul berkata: ‘Bukan seperti itu, akan tetapi bila telah tiba kematian: adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga kenikmatan. Ketika diberi kabar gembira itu, dia senang bertemu dengan Allah dan Allah pun suka bertemu dengan-Nya. Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka.’ Dalam bacaan Ibnu Mas’ud: ‘kemudian dia di bakar di dalam neraka’ ketika dia diberi kabar gembira itu, ia benci bertemu dengan Allah dan Allah pun lebih benci bertemu dengan-Nya.” Wallahu a’lam.

Kesimpulan

Ayat-ayat Al-Quran dan hadis di atas menjelaskan tentang keadaan seseorang setelah kematian, termasuk kenikmatan bagi mereka yang dekat dengan Allah dan siksaan bagi mereka yang mendustakan-Nya. Kematian adalah kepastian, dan setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia.

Bagikan Artikel

Artikel Terkait