Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 19)
Al Kholal meriwayatkannya dalam kitab As Sunnah dan menambahkan di dalamnya setelah perkataan: ” dan matahari seperti telah terbenam, lalu mereka berkata kepadanya : ” bagaimana pendapatmu tentang lelaki ini, yang dulu diutus kepada kalian ?” lalu ia berkata : ” tinggalkan dulu aku hingga aku sholat.” mereka berkata : ” engkau akan mengerjakannya, jawab dulu apa yang kami tanyakan kepadamu.” Kelanjutan hadits ini sama dengan hadits sebelumnya.
Ibnu Hibban meriwayatkannya dalam kitab Shahihnya dari jalurnya Mu’tamir dari Muhammad bin ‘Amr. Jama’ah meriwayatkan dari Muhammad bin Amr dari Abi Salamah dari Abu Hurairah secara mauquf, dan telah diriwayatkan dari haditsnya Abi Hazim dari Abu Hurairah yang semisalnya juga berserta adanya perbedaan dalam hal marfu’ dan maqtu’nya.
Hadits Ibnu Mandah
Ibnu Mandah meriwayatkannya dari jaurnya Muhammad bin Jahdah dari Thalhah bin Mushrif dari Abi Hazim dari Abu Hurairoh berkata : “ketika seorang mukmin diletakkan di dalam kuburnya, setan mendatanginya dari arah kepala kemudian ia dihadang oleh sujudnya yang berada diantara dia dan setan itu. Kemudian setan mendatanginya dari arah kedua tangannya, maka ia dihadang oleh puasanya yang ada di antara dia dan setan itu, kemudian setan mendatangi dari arah kedua kakinya, maka ia dihadang oleh berdirinya kedua kaki di dalam sholat yang ada diantara dia dengan setan itu, kemudian dibukakan baginya satu pintu dari pintu-pintu syurga, ia berkata : ” Rabbi, sampaikanlah aku ke tempat tinggalku.” Kemudian ia berkata : ” sesungguhnya engkau punya banyak mempunyai saudara laki-laki maupun perempuan yang belum menyusul, untuk itu tidurlah dengan senang jangan merasa takut lagi.”
Ibnu Mandah meriwayatkannya juga dari jalurnya Muhammad bin Ash shomit dari Ibnu Uyainah dari Thalhah bin Mushrif dari Abi Hazim dari Abu Hurairoh secara marfu’: ” seseorang didatangi dari arah kepalanya didalam kuburnya, ketika datang, maka bacaan al-qur’an menolaknya, ketika datang dari arah kedua tangannya maka sedekah menolaknya dan ketika datang dari arah kedua kakinya maka berjalannya ke masjid menolaknya.” kemudian menuturkannya seperti hadits sebelumnya.
Baca juga
Seperti inilah diriwayat ini sebelumnya, yang datang di dalam kuburnya adalah syetan. Dalam haditsnya A’masy dari Al-Minhal dari Zadzan berkata : aku berkata kepada Al Barro’ : ” yang datang malaikat ataukah setan ?” dia berkata : “diapun menjadi sangat marah ” kemudia Al Barro’ berkata : ” kami dulu sangat takut kepada Rasululloh shollallohu alaihi wasallam untuk bertanya apakah malaikat ataukah setan ? sesungguhnya kami hanya berbicara kepada kalian sesuai yang kami dengar.”
Hadits Imam Ahmad
Imam Ahmad meriwayatkan dari haditsnya Muhammad bin Al Munkadar berkata : ” Asma’ biasa meriwayatkan hadits dari Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda : ” ketika seseorang di masukkan kedalam kuburnya, jika ia orang beriman maka amalan mengepungnya yaitu puasa dan sholat. ” Beliau bersabda : ” kemudian malaikat mendatanginya dari arah sholat tetapi ditolaknya, dan mendatangi dari arah puasanya , tetapi di tolak juga. Kemudian dia diseru : ” duduklah.” lalu ia duduk. Malaikat berkata : ” apa yang kau katakan mengenai orang ini, yaitu Nabi shollallohu alaihi wasallam ?” malaikat bertanya : ” siapa dia?” ia menjawab : ” dia adalah utusan Allah shollallohu alaihi wasallam.” malaikat berkata : “di atas hal itu engkau hidup, atas hal itu engkau meninggal dan atas hal itu pula engkau dibangkitkan.”
Nabi melanjutkan : “jika ia orang yang durhaka ata kafir, maka ia didatangi oleh malaikat dan diantara ia dengannya tidak ada sesuatupun yang menolaknya, lalu maalaikat mendudukkannya. Malaikat berkata : ” duduklah, apa yg kau katakan tantang lelaki ini ?” ia berkata : “lelaki yang mana?” malaikat berkata : “Muhammad.” Nabi bersabda : “ia berkata : ” demi Allah, aku tidak tahu, aku mendengar orang-orang berbicara sesuatu dan akupun mengucapkannya.” lalu malaikat berkata kepadanya : “atas hal itu engkau hidup, atas hal itu engka mati dan atas itu pula engkau kelak dibangkitkan.”
Nabi melanjutkan : “kemudian dikuasakan kepadanya binatang-binatang melata di kuburnya dengan membawa cambuk yang mengalirkan bara api seperti saluran kotoran unta yang dipukulkan kepada orang durhaka itu sesuai kehendak Allah, binatang-binatang itu bisu tak terdengar suaranya maka tak kenal kasihan.”
Aku (Ibnu Rojab) berkata : “sabda Nabi (kemudian dikuasakan kepadanya binatang-binatang dan seterusnya) telah diriwayatkan dari jalur lainnya dari Ibnu Al Munkadar bahwa telah sampai kepadanya hal itu, barang kali itu ditambahkan dalam hadits.” Wallohu a’lam. [Ust.Nur Hamzah]
Kesimpulan
Artikel ini membahas lanjutan kajian dari kitab Ahwalul Qubur karya Al Hafidz Ibnu Rajab, mengutip berbagai riwayat mengenai kondisi seseorang di alam kubur. Beberapa riwayat menyebutkan tentang pertanyaan malaikat, pembelaan amal, dan azab bagi orang yang durhaka. Pemahaman terhadap hadits-hadits ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan kesadaran akan kehidupan setelah kematian.