Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al-Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 13)
Berikut adalah pembahasan mengenai kajian kitab Ahwalul Qubur karya Al-Hafidz Ibnu Rajab, yang membahas tentang ucapan kubur setelah seseorang dimasukkan ke dalamnya.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Ubaidillah bin Al-Walid Al-Washofi, dari ‘Athiyyah, dari Abi Sa’id, yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah memasuki tempat sholat dan melihat orang-orang bersendau gurau. Beliau bersabda:
Baca juga
خرج الترمذي من حديث عبيد الله بن الوليد الوصافي عن عطية، عن أبي سعيد قال دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم مصلاه فرأى أناسا كأنهم يكتشرون أو يضحكون فقال: أما إنكم لو أكثرتم من ذكر هاذم اللذات لأشغلكم عما أرى: الموت فأكثروا ذكر هاذم اللذات فإنه لم يأت يوم على القبر إلا يتكلم فيه فيقول أنا بيت الغربة أنا بيت الوحدة أنا بيت التراب أنا بيت الدود
“Adapun kalian, jika kalian memperbanyak mengingat kematian, maka kalian akan tersibukkan dari hal yang kulihat ini. Perbanyaklah mengingat kematian, karena tidaklah satu hari mendatangi kuburan kecuali kubur itu berkata: ‘Aku adalah rumah perantauan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah tanah dan aku adalah rumah cacing-cacing tanah.'”
Ucapan Kubur kepada Jenazah
Baca juga
Jika seorang hamba yang beriman dikuburkan, kubur akan berkata kepadanya:
قال: ” فيلتئم عليه القبر حتى تلتقي وتختلف أضلاعه”.
“Selamat datang, engkau adalah orang yang paling aku cintai yang berjalan di atas punggungku. Sekarang aku menjadi pelindungmu dan engkau menjadi tanggung jawabku, engkau akan melihat apa yang aku perbuat kepadamu.” Kemudian kuburnya akan diluaskan sejauh mata memandang dan dibukakan pintu menuju surga.
Jika seorang hamba kafir atau durhaka dikuburkan, kubur akan berkata: “Tidak ada ucapan selamat untukmu, engkau adalah orang yang paling aku benci yang berjalan di atas punggungku. Sekarang aku menguasaimu dan engkau menjadi tanggung jawabku, engkau akan melihat apa yang aku perbuat kepadamu.” Kemudian alam kubur itu akan menghimpitnya hingga remuklah tulang rusuknya.
Rasulullah SAW bersabda, dengan menunjukkan jari jemarinya, beliau memasukkan jari yang satu pada kolong jari jemari lainnya:
قال: ” ويقيض له سبعين تنينا لو أن واحدا منهم نفخ على الأرض ما أنبتت شيئا ما بقيت الدنيا فتنهشه وتخدشه حتى يفضي به إلى الحساب”.
قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “القبر إما روضه من رياض الجنة أو حفره من حفر النار” وقال: هذا حديث غريب لا نعرفه إلا من هذا الوجه
“Dan Allah mengadakan 70 ular naga untuknya, yang seandainya salah satu darinya menyemburkan bisanya di bumi maka tidak akan bisa menumbuhkan sesuatu selama dunia masih ada, lalu ular itu menggigitnya dan mengoyaknya hingga datangnya hari perhitungan amal / kiamat.”
Rasulullah SAW bersabda: “Kuburan itu ada kalanya merupakan salah satu taman dari taman-taman surga atau salah satu jurang dari jurang-jurang neraka.”
Ibnu Rajab menyatakan bahwa Al-Washofi adalah seorang syeikh yang sholeh dari Kufi, yang tersibukkan dengan beribadah dari menghafal hadits hingga hadits-hadits mungkar ada dalam haditsnya. Hadits ini diriwayatkan dari Abi Sa’id dari jalur lainnya secara mauquf dan marfu’.
Kesimpulan
Kajian ini menjelaskan tentang kondisi kubur dan ucapan-ucapannya kepada penghuninya. Kubur akan memberikan sambutan yang berbeda kepada orang beriman dan orang kafir. Kubur adalah tempat persinggahan sementara yang akan menentukan nasib seseorang di akhirat. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa mempersiapkan diri dengan amal shaleh agar mendapatkan rahmat Allah SWT di alam kubur.