Hukum Membayangkan Dzat Allah

Hukum Membayangkan Dzat Allah

27 September 2025
Rayyan

Pertanyaan

Assalamualaikum. Para ikhwan. Mau tanya : apa hukumnya kalau membayangkan dzatnya ALLAH ?. Matursuwun. [Ahmad Faizin Bin Ma’arif ].

Jawaban

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak boleh membayangkan dzat Allah, bahkan tidak pernah bisa. Insya Allah nanti di akhirat ada kesempatan, hanya saja harus benar-benar dulu saat ini saat di dunia. Mengapa tidak boleh dan tidak bisa? Karena keterbatasan kita juga. Karena Allah di luar jangkauan panca indera, fikiran, dan lintasan hati kita. Apa yang digambarkan melalui pemikiran tentang Allah maka Allah di luar semua gambaran itu. Dan keharusan meyakini bahwa Dzat Allah tidak serupa dengan dzat lainnya juga tidak dibatasi dari sifat-sifat. Itulah yang menjadi ruang lingkup tauhid.

(فائدة) قال أبو إسحق الاسفرايني جمع أهل الحق جميع ما قيل فى التوحيد في كلمتين إحداهما أن كل ما تصورته فى الأفهام فالله تعالى بخلافه، الثانية اعتقاد أن ذاته ليست مشبهة بذات ولا معطلة عن الصفات _ المجالس السنية ص ٩

Dalam kitab Ihya ulumiddin diterangkan bahwa memikirkan Dzat Allah bagi orang awam (seperti kita ini) yang belum menguasai ilmu agama merupakan salah satu pintu masuknya syetan ke dalam hati manusia. Sehingga akan terbayangkan dalam hati berbagai hal yang tidak bisa dinalar sehingga akan membuat ragu terhadap pokok-pokok ajaran Islam atau terbayang dalam fikiran berbagai pemahaman tentang Allah yang tidak patut disematkan kepada-Nya. Sehingga dalam riwayat Ummina Aisyah diterangkan bahwa jika hal itu terjadi maka kita dianjurkan untuk mengucapkan :

آمنتُ بالله ورسوله

Ucapan itu akan bisa menghilangkan kebiasaan membayang-bayangkan dzat Allah tersebut. Sementara itu, kewajiban orang awam (seperti kita) hanyalah beriman, berserah diri, dan menyibukkan diri dg beribadah dan urusan ma’isyah. Wallohu a’lam. [Aas Ahmad HulasohFaisol Tantowi, Kopi Pait, Maafin Saya, Moh Showi].

Kesimpulan

Membayangkan Dzat Allah tidak diperbolehkan karena keterbatasan akal manusia. Pemikiran tentang Allah haruslah didasarkan pada iman dan keyakinan tanpa membayangkan wujud-Nya. Jika terlintas dalam pikiran, maka dianjurkan untuk mengucapkan ‘آمنتُ بالله ورسوله’ sebagai bentuk penegasan iman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Bagikan Artikel

Artikel Terkait