Definisi dan Ta’rif Dosa Menurut Kitab Kuning

Definisi dan Ta’rif Dosa Menurut Kitab Kuning

27 September 2025
Rayyan

Pertanyaan

Assalamu’alaikum, Kyai-kyai PISS & Ajengan PISS semoga dirahmati Allah SWT. Jika ada orang yang berbicara tentang dosa, saya masih bingung dengan definisinya karena yang saya tahu dosa itu perbuatan yang tidak baik. Mohon pencerahannya mengenai definisi atau ta’rif dosa dari kitab kuning dan para ajengan PISS KTB. Terima kasih.

Jawaban

Wa’alaikum salam wr.wb.

Dosa dalam bahasa Arabnya adalah Itsmun. Berikut penjelasannya:

Definisi: Al-itsmu (dosa) secara bahasa (lughot) adalah adzdzanbu (dosa). Dikatakan juga: melakukan sesuatu yang tidak halal baginya.

Dan menurut istilah Ahlussunnah: Itsm (dosa) adalah perbuatan yang berhak mendapat hukuman (siksa).

Dan menurut Mu’tazilah: Wajib dihukum (dibalas siksa).

Perbedaan antara kedua definisi ini terletak pada wewenang pengampunan, apakah ada atau tidak menurut masing-masing golongan (Ahlussunnah dan Mu’tazilah).

Jadi, dosa menurut Aswaja adalah sesuatu yang pelakunya berhak mendapat hukuman siksa dari Allah SWT. Allah SWT berhak menghukum siksa atau tidak (mengampuni), itu semua bergantung pada kehendak-Nya.

Dari An-Nawwas bin Sam’an Al-Anshori, ia berkata: aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang al-Birr dan al-Itsm.

Rasulullah menjawab:

Al-Birr (kebaikan) adalah baik akhlaknya, dan Al-Itsm (dosa) adalah apa-apa yang bergemuruh di hatimu, dan engkau tidak ingin ada orang yang melihatnya.

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ ………عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سِمْعَانَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْبِرِّ وَالْإِثْمِ فَقَالَ “الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ”

[مسلم: كِتَاب الْبِرِّ وَالصِّلَةِ وَالْآدَابِ بَاب تَفْسِيرِ الْبِرِّ وَالْإِثْمِ]

Arti dari hadits di atas: Kebaikan adalah akhlak yang terpuji, dan dosa adalah apa-apa yang bergemuruh di hatimu, dan engkau tidak ingin ada orang yang melihatnya”. (HR Muslim).

Kata SALAH (khotho‘) biasanya dikaitkan dengan perbuatan yang melanggar norma pergaulan atau mu’amalah dengan sesama makhluk atau hablum minan naas.

Sedangkan Itsmu atau dosa adalah perbuatan yang melanggar norma agama dan syariat, serta memiliki konsekuensi hukum sendiri di hadapan Allah.

Wallahu a’lam.

Ibaroh

الموسوعة الفقهية الكويتية

إِثْم

التَّعْرِيفُ:

١ – الإِْثْمُ لُغَةً: هُوَ الذَّنْبُ. وَقِيل: أَنْ يَعْمَل مَا لاَ يَحِل لَهُ. (١) وَفِي اصْطِلاَحِ أَهْل السُّنَّةِ: الإِْثْمُ اسْتِحْقَاقُ الْعُقُوبَةِ. وَعِنْدَ الْمُعْتَزِلَةِ. لُزُومُ الْعُقُوبَةِ. وَالاِخْتِلاَفُ بَيْنَ التَّعْرِيفَيْنِ يَدُورُ عَلَى جَوَازِ الْعَفْوِ وَعَدَمِهِ عِنْدَ كُلٍّ مِنَ الْفَرِيقَيْنِ. (٢)

(١) لسان العرب، والصحاح (أثم) .

(٢) ابن عابدين ٣ / ٤٧ ط الأولى.

شرح النووي على مسلم

قَوْلُهُ : ( فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْبِرُّ )

أَيْ أَعْظَمُ خِصَالِهِ أَوْ الْبِرُّ كُلُّهُ مُجْمَلًا

( حُسْنُ الْخُلُقِ )

قَالَ الْعُلَمَاءُ : الْبِرُّ يَكُونُ بِمَعْنَى الصِّلَةِ وَبِمَعْنَى اللُّطْفِ وَالْمَبَرَّةِ وَحُسْنِ الصُّحْبَةِ وَالْعِشْرَةِ ، وَبِمَعْنَى الطَّاعَةِ ، وَهَذِهِ الْأُمُورُ هِيَ مَجَامِعُ حُسْنِ الْخُلُقِ .

( وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِك )

· أَيْ تَحَرَّكَ فِيهَا وَتَرَدَّدَ ، وَلَنْ يَنْشَرِحْ لَهُ الصَّدْرُ وَحَصَلَ فِي الْقَلْبِ مِنْهُ الشَّكُّ ، وَخَوْفُ كَوْنِهِ ذَنْبًا .

· وَقِيلَ يَعْنِي الْإِثْمُ مَا أَثَّرَ قُبْحُهُ فِي قَلْبِك أَوْ تَرَدَّدَ فِي قَلْبِك ، وَلَمْ تُرِدْ أَنْ تُظْهِرَهُ لِكَوْنِهِ قَبِيحًا.

قَوْلِهِ : ( وَكَرِهْت أَنْ يَطَّلِعَ النَّاسُ عَلَيْهِ )

وَذَلِكَ لِأَنَّ النَّفْسَ بِطَبْعِهَا تُحِبُّ اِطِّلَاعَ النَّاسِ عَلَى خَيْرِهَا ، فَإِذَا كَرِهْت الِاطِّلَاعَ عَلَى بَعْضِ أَفْعَالِهَا فَهُوَ غَيْرُ مَا تَقَرَّبَ بِهِ إِلَى اللَّهِ ، أَوْ غَيْرُ مَا أَذِنَ الشَّرْعُ فِيهِ وَعَلِمَ أَنَّهُ لَا خَيْرَ فِيهِ وَلَا بِرَّ فَهُوَ إِذًا إِثْمٌ وَشَرٌّ

Kesimpulan

Dosa adalah perbuatan yang pelakunya berhak mendapatkan hukuman dari Allah SWT. Definisi dosa dapat berbeda-beda, namun pada intinya dosa adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan syariat Islam. Untuk lebih jelasnya, hendaknya kita merujuk pada Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman utama.

Bagikan Artikel

Artikel Terkait