Shohihkah Hadits tentang Kemarau Sebelum Dajjal Turun?

Pertanyaan

السلام عليكم…
Para yai, izin tanya : Bagaimna dengan kesahihan hadits ini ?? Sebelumnya terima kasih. [Muhamad Nurdin].

Jawaban

Wa’alaikumussalam. Dijelaskan bahwa Al-Albani tidak memiliki otoritas untuk menshahihkan atau mendhaifkan hadits. Dia bukanlah ulama salaf dan tidak hidup di zaman salaf. Oleh karena itu, pendapatnya tidak memiliki kekuatan seperti para imam ahli hadits yang enam atau tujuh, termasuk Imam Ahmad. Imam yang paling masyhur adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, Imam An-Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah.

Jika Anda ingin melakukan telaah hadits seperti Al-Albani, Anda bisa mencatat semua perawi dalam kitab Bukhari dan Muslim serta perawi yang dinyatakan shahih atau dhaif oleh para imam hadits. Kemudian, bandingkan perawi dalam sebuah hadits dengan catatan Anda. Anda akan lebih unggul jika menggunakan komputerisasi. Al-Albani kemungkinan besar salah karena kecerdasannya biasa saja dan hanya hafal beberapa hadits dengan sanadnya. Namun, tanpa melihat komentar Al-Albani, hadits tersebut sudah shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Ibnu Majah, dan Al-Hakim.

Hadits tersebut berbunyi:

Dalam tafsir Ibnu Katsir, hadits di atas statusnya sangat gharib (asing) tetapi sebagiannya memiliki syawahid (bukti-bukti) yang menguatkan dari hadits-hadits lain.

Referensi:

Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 hal 527, Darul kutub al ilmiyah:

Berdasarkan hadits tersebut, sebelum kedatangan Dajjal, dunia akan diuji dengan kemarau panjang selama tiga tahun berturut-turut. Allah akan menahan hujan selama tiga tahun sebelum kedatangan Dajjal. Pada tahun pertama, hujan akan berkurang sepertiga, pada tahun kedua berkurang 2/3, dan pada tahun ketiga hujan tidak akan turun sama sekali. Umat akan dilanda kelaparan dan kekeringan, dan pada saat itulah Dajjal akan muncul membawa ujian. Mereka yang percaya kepada Dajjal akan diberi hujan, sementara mereka yang tidak mau bersekutu dengan Dajjal akan tetap dalam kekeringan dan kelaparan. Orang-orang yang tidak beriman akan diberi makanan, sedangkan orang yang beriman akan merasa kenyang dengan bertahlil, berzikir, bertakbir, dan bertaubat, sehingga zikir-zikir tersebut akan menggantikan makanan (H.R Ibnu Majah).

Ibnu Majah meriwayatkan:

Namun, Al-Albani mendhaifkan hadits tersebut di situs Dorar.net:

Namun, di sisi lain, Al-Albani menshahihkan hadits tersebut:

Ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan dari Al-Albani sendiri. Wallahu a’lam.

Kesimpulan

Hadits tentang kemarau sebelum turunnya Dajjal memang ada, diriwayatkan dalam beberapa kitab hadits. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai kesahihan hadits tersebut, terutama dari Al-Albani. Terlepas dari perbedaan tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, terutama dalam menghadapi ujian dan fitnah di akhir zaman.