Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 9)
Lanjutan Bab Pertama (6)
Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban menerbitkan dalam shohihnya dari haditsnya Abdulloh bin ‘Amr bin Al ‘Ash bahwa Rasululloh shollallohu alaihi wasallam menyebut dua malaikat penguji kubur. Umar berkata : “apakah akal kita di kembalikan pada kita wahai Rasululloh?” Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : “benar, seperti keadaan kalian hari ini.” Umar berkata : “di mulutnya ada batu.”
Imam Abu Dawud menerbitkan dari Utsman bin ‘Affan -rodliyallohu anhu berkata : “dulu ketika orang meninggal dunia selesai dikubur, Nabi shollallohu alaihi wasallam berdiri di atasnya dan bersabda : “mohonkan ampun untuk saudara kalian, mohonkan agar ditetapkan keimanannya karena dia sekarang dia ditanyai.”
Dalam haditsnya Yunus bin Al Minhal bin Amr dari Zadzan dari Barro’ bin Azib dari Nabi shollallohu alaihi wasallam bahwa beliau menyebutkan pertanyaan mukmin dalam kuburnya dan sesungguhnya malaikat menghardiknya, beliau bersabda : “malaikat itu adalah fitnah terakhir yang ditampakkan pada orang yang beriman.” Kemudian beliau membaca firman Allah ta’ala : “Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan dunia dan akherat” (QS Ibrahim ayat 27).
Imam Ahmad menerbitkannya, begitu juga Imam Jarir meriwayatkannya dari A’masy dari Al Minhal, dan dalam haditsnya disebutkan : “sesungguhnya orang mukmin berkata seperti itu smpai tiga kali. kemudian kedua malaikat menghardiknya dengan keras sekali, dan itulah akhir fitnah / cobaan yang ditampakkan kepada orang beriman.”
Abu ‘Awanah meriwayatkan dari A’masy, dan dalam haditsnya disebutkan : ” dia didatangi oleh dua alaikat yang keras gertakannya.” telah diriwayatkan dari Mujahid bahwa orang yang meninggal akan mendapat cobaan dalam kuburnya sampai tujuh hari, maka mereka menganjurkan untuk memberikan makan atas nama mereka pada hari-hari tersebut. Dari Ubaid bin Umair berkata : “orang yang beriman mendapat cobaan selama 7 hari dan orang munafiq mendapat cobaan selama 40 pagi.”
Imam Ahmad berkata : ” Yazid bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami dari Al Mas’udi dari Al ‘Ala’ bin Asy Syakhir telah bercerita kepada kami sebagian cucunya Abu Musa Al ‘Asy’ari, bahwa Abu Musa berwasiyat kepada mereka dengan berkata : ” bila kalian menggali kuburan maka dalamkanlah galiannya. demi Allah sungguh aku katakan hal itu kepada kalian karena aku mengetahui jika aku termasuk orang yang ta’at kepada Allah, pasti akan di luaskan dan diterangi di alam kuburku. kemudian dibukakan pintu tempat tinggalku di syurga. Maka tidaklah aku ditempat tinggalku di rumah yang ini lebih mengetahui daripada tempat tinggalku disana. Kemudian ruh, angin dan baunya syurga mendatangiku. Namun jikalau aku termasuk penduduk tempat lainnya, maka pasti akan disempitkan kuburku dan akan dihancurkan dari atas tanah, kemudian dibukakan pintu tempat tinggalku di neraka, maka tidaklah aku di tempat tinggalku di rumah yang ini lebih mengetahui daripada tempat tinggalku di sana, kemudian kejelekan, kejahatan dan asapnya neraka mendatangiku.”
Al Mas’udi meriwayatkan dari Abdulloh bin Al Makhoriq dari ayahnya berkata : ” Abdulloh yaitu Abdulloh bin Mas’ud berkata : ” sesungguhnya orang mukmin ketika meninggal dunia, maka ia didudukkan di dalam kuburnya, kemudian ditanyakan kepadanya : “siapakah Tuhanmu ? apa agamamu ? siapa Nabimu? ” Ibnu Mas’ud berkata : “kemudian Allah meneguhkan keimanannya hingga ia menjawab : “Tuhanku Allah, agamaku islam dan Nabiku adalah Muhammad shollallohu alaihi wasallam.” kemudian diluaskanlah kuburannya. Kemudian Ibnu Mas’ud membaca ayat : “Allah menegukan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh”.
Ibnu Abid Dunya berkata : “telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Bahir, telah bercerita kepada kami beberapa teman kami, ia berkata : “salah seorang saudaraku meninggal dunia, kemudian aku bertemu dengannya di dalam mimpi. Aku bertanya : ‘ bagaimana keadaanmu ketika engkau diletakkan di dalam kuburmu? ‘ dia menjawab : “aku didatangi seseorang dengan membawa api, seandainya tidak ada orang yang berdoa untukku, pasti aku akan di pukulnya.” Wallohu a’lam.
Kesimpulan
Kajian ini membahas tentang berbagai riwayat mengenai kondisi di alam kubur, termasuk pertanyaan malaikat, peneguhan iman, dan balasan bagi orang beriman dan orang kafir. Hadits-hadits tersebut memberikan gambaran tentang pentingnya iman dan amal saleh dalam menghadapi kehidupan setelah kematian.