Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al-Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 20)

Kajian Kitab Ahwalul Qubur Karya Al-Hafidz Ibnu Rajab (Bagian 20)

27 September 2025
Rayyan

Pertanyaan

Lanjutan Bab Keempat (2)

Dalam hadits dari Zazan dari Al-Barra’ bin ‘Azib dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, yang sebagiannya telah disebutkan sebelumnya, Nabi bersabda mengenai orang mukmin:

Jawaban

“Dan mendatanginya lelaki berwajah tampan, berpakaian bagus dan beraroma wangi, ia berkata: “Berilah kabar gembira kepada orang yang berbuat baik kepadamu, ini adalah harimu yang telah dijanjikan kepadamu dulu.”

Jenazah mukmin berkata: “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa kebaikan.”

Ia berkata: “Aku adalah amalan baikmu.”

Lalu jenazah mukmin berkata: “Tuhanku, segera tegakkanlah kiamat hingga aku bertemu kembali dengan keluarga dan hartaku.”

Kemudian, Nabi bersabda mengenai haknya orang kafir:

“Dan seorang lelaki berwajah buruk, berpakaian jelek dan berbau anyir mendatanginya sambil berkata: “Berilah kabar gembira kepada orang yang telah berbuat buruk kepadamu, ini adalah harimu yang telah dijanjikan kepadamu dulu.”

Jenazah kafir berkata: “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa keburukan.”

Ia berkata: “Aku adalah amalan burukmu.”

Jenazah kafir berkata: “Tuhanku, jangan kau tegakkan kiamat.”

Imam Ahmad dan selainnya menerbitkan hadits ini.

Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dengan sanadnya dari Abi Bakar bin ‘Iyasy dari Al Maqbiri dari ‘Aisyah -rodliyallahu anhuma- berkata:

“Ketika roh orang beriman keluar, maka ia memanggil: ‘Aku menyumpah kalian atas nama Allah bahwa kalian akan bergegas datang padaku.”

Ketika dimasukkan ke dalam kuburnya, maka amalannya menemuinya. Sholat mendatanginya, ia berada di kanannya, puasa mendatanginya, ia berada di kirinya dan amalan kebaikan menemuinya, ia berada di kedua kakinya.

Sholat berkata: “Tiada ada jalan masuk bagi kalian dari arahku, karena ia dulu selalu mengerjakan sholat.”

Lalu mereka datang dari arah kepalanya, puasa berkata: “Dia dulu berpuasa dan menahan haus.”

Mereka tidak menemukan tempat masuk pada orang itu. Lalu mereka mendatanginya dari arah kedua kakinya, maka amalan kebaikan menahannya hingga mereka tidak menemukan tempat merambah padanya.”

Dan dengan sanad dari Tsabit Al-Bunnani berkata: “Ketika mayat telah diletakkan di dalam kuburnya, maka ia dijaga ketat oleh amalan-amalan baiknya, malaikat azab mendatanginya lalu sebagian amalannya berkata kepadanya: “Pergilah kau darinya, jika ada aku maka kau tidak akan bisa sampai kepadanya.”

Dari Tsabit juga: “Ketika seorang hamba sholeh meninggal dunia kemudian di letakkan di kuburnya, maka di datangkan kepadanya tempat tidur dari surga dan dikatakan kepadanya: ‘tidurlah dengan nyenyak dan nikmatilah malammu dengan menyenangkan, semoga Allah meridhoimu.”

Tsabit berkata: “Lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang dan dibukakan untuknya pintu menuju surga. Ia melihat keindahan surga dan menemukan baunya surga. Ia dikitari oleh amalan-amalannya yang sholeh seperti sholat, puasa dan kebaikan. Amalan-amalan berkata: ‘Apakah anda mau kami angkat, kami tenangkan dan kami jaga? Hari ini kami akan melayani apa saja yang anda suka hingga engkau nantinya bertempat tinggal di surga.”

Kesimpulan

Kajian ini memberikan gambaran tentang bagaimana amal perbuatan seseorang akan menemaninya di alam kubur. Orang mukmin akan disambut dengan wajah yang tampan dan amalan baiknya, sementara orang kafir akan disambut dengan wajah buruk dan amalan buruknya. Amalan-amalan baik seperti sholat, puasa, dan kebaikan akan menjadi pelindung bagi orang beriman di alam kubur. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat Allah SWT.

Bagikan Artikel

Artikel Terkait