Musim penghujan telah tiba, membawa berkah dan rahmat dari langit. Bagi umat Muslim, momen ini adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amalan yang dianjurkan. Turunnya hujan bukan sekadar fenomena alam biasa, melainkan tanda kekuasaan dan kasih sayang Sang Pencipta yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk di bumi. Keberkahan air hujan terlihat jelas dalam fungsinya sebagai sumber kehidupan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:
Amalan Sunnah Saat Hujan: 5 Kebiasaan Muslim yang Wajib Tahu
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiya’ : 30).
Untuk memaksimalkan keberkahan ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah mengajarkan beberapa amalan sunnah yang dapat diamalkan ketika hujan turun. Amalan-amalan ini menjadi sarana untuk mensyukuri nikmat dan memohon kebaikan kepada Allah SWT.
Baca juga
Keutamaan Berdoa Saat Hujan Turun
Saat hujan membasahi bumi, waktu tersebut menjadi salah satu momentum yang sangat baik untuk memanjatkan doa. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa ada tiga waktu mustajab untuk berdoa: ketika dua pasukan bertemu, menjelang salat dilaksanakan, dan saat hujan turun. Kesempatan emas ini hendaknya dimanfaatkan untuk memohon segala hajat kepada Allah SWT, tentunya dengan tetap memperhatikan adab-adab berdoa. Setelah hujan reda, umat Muslim juga dianjurkan untuk berdoa dan mengucap syukur atas karunia yang diberikan. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi, yang menegaskan pentingnya mengakui hujan sebagai karunia Allah, bukan karena pengaruh bintang.
Berwudhu Menggunakan Air Hujan
Baca juga
Sebuah anjuran unik yang diajarkan oleh Rasulullah adalah menggunakan air hujan untuk berwudhu. Meskipun kita terbiasa berwudhu dengan air dari kran, air hujan yang mengalir deras memiliki keutamaan tersendiri. Diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah mengajak para sahabat untuk berwudhu dari air yang mengalir deras di lembah, menyebutnya sebagai alat bersuci yang dijadikan oleh Allah. Hal ini menunjukkan bahwa air hujan yang suci dapat digunakan untuk mensucikan diri, selaras dengan kebiasaan Rasulullah dan para sahabat yang senang mengambil berkah dari fenomena alam ini.
Ungkapan Syukur dan Doa Saat Hujan
Hujan adalah bentuk rezeki yang dilimpahkan Allah kepada seluruh makhluk. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa bersyukur ketika hujan turun. Salah satu bentuk syukur tersebut adalah dengan memanjatkan doa, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Ketika melihat hujan, beliau mengucapkan, “Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]. Doa ini memohon agar hujan yang turun membawa kebaikan dan manfaat, bukan malapetaka.
Larangan Mencela Hujan
Meskipun terkadang hujan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, umat Muslim dilarang untuk mencela atau menyalahkan hujan. Menunda kegiatan atau pakaian yang tidak kering bukanlah alasan untuk menyesali turunnya hujan yang merupakan berkah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang umatnya mencela waktu atau fenomena alam yang tidak dapat berbuat apa-apa, karena hal tersebut sama saja dengan menyakiti Allah, sang Pengatur segalanya. Menjadikan makhluk sebagai kambing hitam atas ketidakpuasan adalah perbuatan yang tidak terpuji.
Mengambil Berkah dari Air Hujan
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat memiliki kebiasaan mulia untuk mengambil berkah dari air hujan. Beliau pernah menyingkap bajunya agar terguyur hujan, seraya bersabda bahwa hujan tersebut adalah rahmat yang baru saja diciptakan Allah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tabaruk atau mencari berkah. Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu juga mencontohkan hal serupa, yaitu mengeluarkan pelana dan bajunya saat hujan turun sambil membaca ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang air yang penuh barokah. Ini menunjukkan betapa pentingnya menganggap hujan sebagai sumber kebaikan.
Air Hujan Sebagai Air Terbaik
Al-Qur’an menjelaskan bahwa air hujan adalah anugerah terbesar yang diturunkan dari langit. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Waqi’ah ayat 68-70 yang menegaskan bahwa manusia tidak mampu menciptakan air tawar dari air asin. Air hujan memiliki sifat tawar dan murni karena proses fisika alami yang telah ditetapkan Allah. Meskipun berasal dari penguapan air laut yang asin, air hujan jatuh ke bumi dalam keadaan bersih dan suci, siap menjadi sumber kehidupan bagi seluruh makhluk di bumi. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Furqan ayat 48, yang menyebutkan bahwa air hujan adalah air yang amat bersih dan tahur.