Tata Cara Shalat Tasbih: Keutamaan, Waktu, Niat, dan Cara Pelaksanaannya
Shalat Tasbih adalah salah satu shalat sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam. Shalat ini memiliki keutamaan yang luar biasa dan disunnahkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat Tasbih, keutamaan, waktu pelaksanaannya, niat, serta cara mengerjakannya secara detail.
—
Keutamaan Shalat Tasbih
Shalat Tasbih termasuk dalam kategori shalat sunnah yang memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa melaksanakan shalat Tasbih, maka Allah SWT akan mengampuni dosanya, meskipun dosanya sebanyak buih di laut.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Selain itu, shalat Tasbih juga memiliki manfaat untuk membersihkan hati, menjauhkan diri dari sifat sombong, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat ini juga menjadi wasiat Rasulullah SAW kepada para sahabatnya, sehingga patut untuk dikerjakan secara istiqomah.
—
Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Shalat Tasbih
Shalat Tasbih dapat dikerjakan pada waktu-waktu berikut:
– Setelah Shalat Subuh atau Shalat Maghrib: Waktu ini merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
– Setiap Hari Jumat: Jumat adalah hari yang mulia, sehingga shalat Tasbih pada hari ini memiliki keutamaan lebih.
– Pada Malam Lailatul Qadar: Bagi yang ingin memperbanyak amalan di bulan Ramadan, shalat Tasbih juga dapat dikerjakan di malam-malam yang utama.
– Kapan Saja: Shalat Tasbih tidak terikat waktu tertentu, sehingga dapat dikerjakan kapan saja, asalkan tidak mengganggu shalat fardhu.
—
Niat Shalat Tasbih
Sebelum melaksanakan shalat Tasbih, penting untuk membaca niat yang benar. Berikut adalah contoh niat shalat Tasbih:
“Ushalli sunnatan tasbiyyati arbaa raka’aatin lillahi ta’aalaa.”
(Artinya: Aku berniat mengerjakan shalat sunnah Tasbih empat rakaat karena Allah SWT.)
Untuk shalat Tasbih dua rakaat, niatnya adalah:
“Ushalli sunnatan tasbiyyati rakaataini lillahi ta’aalaa.”
(Artinya: Aku berniat mengerjakan shalat sunnah Tasbih dua rakaat karena Allah SWT.)
—
Tata Cara Shalat Tasbih
Shalat Tasbih dapat dikerjakan dengan dua rakaat atau empat rakaat. Berikut adalah tata cara shalat Tasbih secara lengkap:
1. Shalat Tasbih Dua Rakaat
– Rakaat Pertama:
– Lakukan takbiratul ihram, lalu membaca surat Al-Fatihah.
– Setelah itu, bacalah surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas.
– Setelah ruku’, sujud, dan tahajjud, bacalah dzikir tasbih berikut ini:
“Subhaanallah walhamdu lillah, wallahu akbar.”
Dzikir ini dibaca sebanyak 75 kali dalam setiap rakaat.
– Rakaat Kedua:
– Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, bacalah dzikir tasbih sebanyak 75 kali.
– Setelah selesai, lakukan salam untuk menutup shalat.
2. Shalat Tasbih Empat Rakaat
Shalat Tasbih empat rakaat memiliki tata cara yang sama dengan dua rakaat, hanya saja dilakukan dalam dua kali salam (dua rakaat pertama dan dua rakaat kedua). Pada setiap rakaat, dzikir tasbih tetap dibaca sebanyak 75 kali.
Cara Membaca Dzikir Tasbih
Dzikir tasbih harus dibaca dengan khushu’ (khusyuk) dan tartil (membaca dengan jelas dan tidak terburu-buru). Pada setiap rakaat, dzikir tasbih dibagi menjadi tiga bagian:
– 15 kali setelah ruku’.
– 15 kali ketika sujud pertama.
– 15 kali ketika sujud kedua.
– 30 kali setelah tahajjud.
Jika merasa khawatir lupa, dapat menggunakan tasbih atau jari tangan untuk menghitung dzikir.
—
Ringkasan
Shalat Tasbih adalah shalat sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa. Shalat ini dapat dikerjakan dua rakaat atau empat rakaat, dan waktu pelaksanaannya fleksibel. Niat dan tata cara shalat Tasbih perlu dilakukan dengan benar, termasuk membaca dzikir tasbih sebanyak 75 kali pada setiap rakaat. Dengan melaksanakan shalat Tasbih, umat Islam dapat meraih ampunan dari Allah SWT, membersihkan hati, dan mendekatkan diri kepada-Nya.