Tata Cara Shalat Sunnah Tarawih Menurut Mazhab Hanafi
Pendahuluan
Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, terutama pada bulan Ramadan. Shalat ini dilakukan setelah Shalat Isya dan memiliki keutamaan yang sangat besar. Namun, tata cara pelaksanaannya dapat berbeda-beda sesuai dengan mazhab yang dianut. Salah satu mazhab terbesar dalam Islam adalah Mazhab Hanafi, yang dinamakan berdasarkan nama pendirinya, Imam Abu Hanifah. Mazhab ini menyebar luas di wilayah Timur Tengah, Asia Selatan, dan sebagian Afrika. Pada artikel ini, kita akan membahas tata cara Shalat Tarawih menurut Mazhab Hanafi, beserta niat, bacaan, dan doa yang disunahkan.
Mazhab Hanafi: Sejarah dan Prinsip Dasar
Mazhab Hanafi adalah salah satu dari empat mazhab utama dalam Islam, selain Mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah (w. 767 M), seorang ulama terkemuka dari Kufah, Irak. Mazhab Hanafi dikenal karena pendekatannya yang lebih fleksibel dan toleran dalam memahami hukum Islam, dengan menekankan pentingnya akal, logika, dan kepentingan umum (maslahah).
Beberapa prinsip dasar Mazhab Hanafi antara lain:
– Ijmak: Kesepakatan ulama sebagai sumber hukum.
– Qiyas: Analogi untuk menetapkan hukum yang belum tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits.
– Istihsan: Memilih pendapat yang lebih baik dan maslahat bagi umat.
– Urf: Adat kebiasaan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Tata Cara Shalat Tarawih Menurut Mazhab Hanafi
Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah Shalat Isya hingga menjelang Shalat Subuh. Menurut Mazhab Hanafi, berikut adalah tata cara Shalat Tarawih yang disunahkan:
1. Niat Shalat Tarawih
Sebelum melaksanakan Shalat Tarawih, penting untuk memurnikan niat karena Allah SWT. Niat adalah pondasi utama dalam ibadah. Berikut adalah bacaan niat yang disunahkan:
“Aku berniat melakukan shalat Tarawih sunnah karena Allah SWT, 8 rakaat (atau 4 rakaat, tergantung jumlah yang diinginkan).”
2. Pelaksanaan Shalat Tarawih
Shalat Tarawih dilakukan dengan cara berjamaah atau sendirian. Menurut Mazhab Hanafi, jumlah rakaat Shalat Tarawih tidak terbatas, namun yang paling umum adalah 8 atau 4 rakaat. Setiap 2 rakaat disebut “ashrat”, dan setelah setiap 2 rakaat, dilakukan salam.
Langkah-langkah Shalat Tarawih:
– Rakaat Pertama:
– Takbiratul Ihram: Membaca “Allahu Akbar” sambil mengangkat tangan.
– Membaca Surat Al-Fatihah.
– Membaca surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur’an.
– Ruku’: Tunduk dengan tangan pada lutut.
– I’tidal: Bangun dari ruku’ dan membaca “Sami’ Allahu liman hamidah”.
– Sujud: Membentangkan tangan dan kaki, lalu sujud.
– Duduk di antara dua sujud (iftilaj).
– Sujud kedua.
– Salam: Menyampaikan salam ke kanan dan kiri.
– Rakaat Kedua:
– Setelah salam pertama, kembali melaksanakan shalat dengan langkah yang sama.
– Pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah dan surat, langsung ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
3. Bacaan dan Doa Tambahan
Selain bacaan wajib, dalam Shalat Tarawih, disunahkan untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an dan doa. Beberapa bacaan yang disarankan adalah:
– Surat Al-Baqarah atau Surat Al-‘Imran pada rakaat pertama.
– Surat Ar-Rum atau Surat Ad-Dukhan pada rakaat kedua.
– Doa Qunut: Pada rakaat terakhir, disunahkan untuk membaca doa Qunut setelah ruku’.
4. Jumlah Rakaat
Menurut Mazhab Hanafi, tidak ada jumlah rakaat yang diwajibkan untuk Shalat Tarawih. Namun, yang paling umum adalah 8 atau 4 rakaat. Jumlah ini dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Yang terpenting adalah khusyuk dan memperbanyak doa.
5. Waktu Pelaksanaan
Shalat Tarawih dilakukan setelah Shalat Isya hingga menjelang Shalat Subuh. Namun, disarankan untuk melaksanakannya sebelum waktu sahur, agar memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat.
Perbedaan dengan Mazhab Lain
Mazhab Hanafi memiliki beberapa perbedaan dengan mazhab lain dalam hal Shalat Tarawih. Misalnya:
– Mazhab Maliki: Menyunnahkan Shalat Tarawih sebanyak 11 rakaat, termasuk 1 rakaat Witir.
– Mazhab Syafi’i: Menyunnahkan Shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat, dengan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
– Mazhab Hambali: Menyunnahkan Shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat, dengan penekanan pada bacaan Al-Qur’an yang panjang.
Ringkasan
Shalat Tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Menurut Mazhab Hanafi, tata cara Shalat Tarawih meliputi niat yang tulus, pelaksanaan shalat dengan khusyuk, dan bacaan tambahan seperti doa Qunut. Jumlah rakaat tidak terbatas, namun yang paling umum adalah 8 atau 4 rakaat. Dengan memahami tata cara Shalat Tarawih menurut Mazhab Hanafi, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan mendapatkan manfaat spiritual yang lebih dalam.