Tata Cara Shalat Sunnah Tarawih di Pesantren
Pendahuluan
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh umat Islam, terutama selama bulan Ramadan. Di Indonesia, pesantren menjadi salah satu tempat yang melaksanakan shalat Tarawih dengan khidmat dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Shalat Tarawih tidak hanya merupakan ibadah tambahan, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa.
Jumlah Raka’at Shalat Tarawih
Shalat Tarawih biasanya dilaksanakan sebanyak 20 raka’at. Jumlah ini berdasarkan pada hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat malam dengan 20 raka’at. Namun, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa shalat Tarawih dapat dilaksanakan dengan 8 atau 10 raka’at, tergantung pada kemampuan dan tradisi masing-masing komunitas.
Waktu Pelaksanaan
Shalat Tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya’ dan sebelum shalat Subuh. Waktu ini dipilih karena dianggap sebagai waktu yang paling mustajab untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Niat Shalat Tarawih
Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, penting untuk memiliki niat yang ikhlas dan benar. Niat shalat Tarawih adalah:
“Sahaja Aku melaksanakan shalat Tarawih sebanyak 20 raka’at, karena Allah SWT.”
Tata Cara Shalat Tarawih
Berikut adalah tata cara shalat Tarawih yang benar dan sesuai dengan sunnah:
1. Dzikir dan Doa Pembuka
– Sebelum memulai shalat, disunahkan untuk melaksanakan dzikir dan doa pembuka, seperti membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah.
2. Raka’at Pertama
– Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq.
– Lakukan ruku’ (tunduk) dan sujud (sujud) dengan tenang dan khusyuk.
3. Raka’at Kedua
– Pada raka’at kedua, setelah membaca Al-Fatihah, dapat dibaca surat yang lebih panjang, seperti surat Al-Baqarah atau surat lainnya.
4. Ruku’ dan Sujud
– Ruku’ dilakukan dengan meletakkan telapak tangan pada lutut, dan sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, telapak tangan, lutut, dan ujung kaki pada lantai.
5. Salam Penutup
– Setelah selesai melaksanakan shalat Tarawih, disunahkan untuk mengucapkan salam penutup dan berdoa.
Praktik yang Disunahkan
Selain tata cara di atas, ada beberapa praktik yang disunahkan dalam shalat Tarawih:
– Membaca Al-Qur’an dengan Tartil
– Mengangkat Tangan saat Ruku’
– Membaca Doa Ruku’ dan Sujud
– Mengucapkan Salam Jema’ah
Keutamaan Shalat Tarawih
Shalat Tarawih memiliki beberapa keutamaan, antara lain:
– Menggugurkan Dosa
– Mendapatkan Pahala yang Berlipat
– Meningkatkan Kualitas Iman
– Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Shalat Tarawih di Pesantren
Di pesantren, shalat Tarawih biasanya dilaksanakan dengan khidmat dan terstruktur. Para santri dan masyarakat sekitar berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat bersama-sama. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan komunitas, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas spiritual.
Ringkasan
Shalat Tarawih adalah ibadah yang sangat penting dan bermakna, terutama selama bulan Ramadan. Dengan melaksanakan shalat Tarawih sesuai dengan tata cara yang benar dan sesuai sunnah, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Di pesantren, shalat Tarawih menjadi kegiatan yang sangat dinantikan dan dilaksanakan dengan khidmat, sehingga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan komunitas dan meningkatkan kualitas spiritual.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara shalat Tarawih yang benar, kita dapat meraih manfaat dan keutamaan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Semoga kita semua dapat melaksanakan shalat Tarawih dengan khusyuk dan ikhlas, serta mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT.