Tata Cara Shalat Sunnah Mutlak: Panduan Lengkap
Shalat Sunnah Mutlak adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam. Berbeda dengan shalat wajib, shalat sunnah ini memiliki kekhususan dalam tata cara dan waktu pelaksanaannya. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang tidak dianjurkan, seperti saat matahari tepat di atas kepala (zawal) atau ketika matahari mulai terbenam. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat sunnah mutlak secara lengkap, mulai dari niat, waktu yang tepat, hingga tata cara pelaksanaannya.
—
1. Pengertian Shalat Sunnah Mutlak
Shalat Sunnah Mutlak adalah shalat sunnah yang dapat dilakukan kapan saja, tanpa terkait dengan waktu atau kondisi tertentu. Berbeda dengan shalat sunnah yang memiliki sebab tertentu, seperti shalat sunnah sebelum atau sesudah shalat wajib, shalat sunnah mutlak lebih fleksibel. Namun, seperti shalat pada umumnya, shalat ini memiliki tata cara yang harus dipenuhi agar diterima oleh Allah SWT.
Shalat sunnah mutlak juga dikenal sebagai shalat sunnah rawatib jika dilakukan secara terus-menerus, seperti shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat Subuh atau shalat sunnah empat rakaat sebelum shalat Dzuhur. Akan tetapi, shalat sunnah mutlak lebih luas cakupannya dan tidak terikat dengan waktu tertentu.
—
2. Niat dalam Shalat Sunnah Mutlak
Niat adalah komponen utama dalam setiap ibadah, termasuk shalat sunnah mutlak. Niat harus dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, karena Allah SWT hanya menerima amalan yang ikhlas. Berikut adalah contoh niat yang dapat dipanjatkan sebelum melaksanakan shalat sunnah mutlak:
“Aku berniat shalat sunnah mutlak dua rakaat karena Allah SWT.”
Selain itu, disunnahkan untuk menambahkan doa iftitah (pembuka) setelah takbiratul ihram, seperti:
“Allahu akbar, Alhamdu lillah, Subhanallah, Alhamdu lillah, wa Allahu akbar.”
Kemudian, dibaca pula doa iftitah yang memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan:
“A’uzu billahi minasy syaithanir rajiim.”
—
3. Waktu yang Tepat untuk Shalat Sunnah Mutlak
Shalat sunnah mutlak dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada beberapa waktu yang dilarang, seperti:
– Waktu Zawal (Matahari Tepat di Atas Kepala): Waktu ini berlangsung sekitar 30 menit hingga 1 jam setelah matahari terbit atau sebelum matahari terbenam.
– Waktu Matahari Terbenam: Mulai dari saat matahari mulai terbenam hingga matahari tenggelam.
– Waktu Malam Hari: Meskipun shalat sunnah diperbolehkan di malam hari, disunnahkan untuk tidak melaksanakan shalat sunnah setelah shalat Isya, kecuali shalat witir.
– Waktu Haid dan Nifas: Wanita yang sedang dalam keadaan haid atau nifas dilarang melaksanakan shalat, termasuk shalat sunnah.
Waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah mutlak adalah:
– Sebelum dan Sesudah Shalat Wajib: Seperti shalat sunnah rawatib.
– Malam Hari: Karena malam hari adalah waktu yang paling dicintai oleh Allah SWT untuk beribadah.
– Waktu Dhuha: Yaitu sekitar 3 jam setelah matahari terbit.
—
4. Tata Cara Shalat Sunnah Mutlak
Shalat sunnah mutlak memiliki tata cara yang sama dengan shalat pada umumnya. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:
a. Persiapan
– Pastikan Anda dalam keadaan suci (berwudhu atau tayamum).
– Kenakan pakaian yang layak dan menutup aurat.
– Cari tempat yang suci dan tenang untuk melaksanakan shalat.
b. Takbiratul Ihram
– Berdirilah dengan tegak dan menghadap kiblat.
– Angkat tangan sampai lutut sambil mengucapkan takbir:
“Allahu akbar.”
– Setelah itu, tangan kanan ditempatkan di atas tangan kiri (untuk pria), atau di atas dada (untuk wanita).
c. Rakaat Pertama
– Bacalah doa iftitah dan surat Al-Fatihah.
– Setelah itu, bacalah surah atau ayat-ayat Al-Qur’an sesuai kemampuan. Untuk shalat sunnah, disunnahkan untuk membaca surah yang pendek, seperti Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, atau Surah An-Nas.
– Setelah selesai, rukuklah dengan tangan di lutut dan bacakan dzikir:
“Subhaana rabbiyal ‘adhiim.”
– Setelah rukuk, bangkitlah ke posisi berdiri sambil mengucapkan:
“Rabbanaa wa lakal hamdu.”
– Setelah itu, lakukan sujud. Sujud adalah posisi yang paling dekat dengan Allah SWT, sehingga disunnahkan untuk memperbanyak doa dan dzikir, seperti:
“Subhaana rabbiyal aalaa.”
d. Rakaat Kedua
– Setelah sujud, duduklah dengan tenang dan bacalah tasyahhud awal:
“At-tahiyyatu lillahi was-salawatu wat-tayyibatu. As-salamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu.”
– Setelah itu, bangkitlah ke rakaat kedua dan ulangi langkah yang sama seperti rakaat pertama.
e. Tasyahhud Akhir dan Salam
– Setelah selesai sujud pada rakaat kedua, duduklah dengan tenang dan bacalah tasyahhud akhir:
“At-tahiyyatu lillahi was-salawatu wat-tayyibatu. As-salamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu.”
– Setelah itu, bacalah doa kuno:
“Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaabannar.”
– Akhiri shalat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri:
“Assalamu ‘alaikum warahmatullah.”
—
5. Kesunnahan Tambahan dalam Shalat Sunnah Mutlak
Beberapa kesunnahan yang dapat ditambahkan dalam shalat sunnah mutlak antara lain:
– Membaca Surah Al-Qur’an dengan Tartil: Bacalah Al-Qur’an dengan jelas dan sesuai dengan tajwid.
– Mengangkat Tangan Ketika Berdoa: Pada saat sujud, disunnahkan untuk mengangkat tangan dan memanjatkan doa.
– Mengusap Wajah Setelah Sujud: Setelah selesai sujud, usaplah wajah dengan tangan yang telah diusapkan ke tanah.
—
6. Keutamaan Shalat Sunnah Mutlak
Shalat sunnah mutlak memiliki banyak keutamaan, antara lain:
– Menghapus Dosa: Shalat sunnah dapat menghapus dosa-dosa kecil, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Dan shalat seseorang di antara kalian di rumahnya adalah seperti shalatnya di Masjid, kecuali shalat yang diutamakan di Masjid yang memiliki imam.” (HR. Muslim)
– Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Shalat sunnah adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
– Mengisi Waktu Luang: Shalat sunnah dapat menjadi sarana untuk mengisi waktu luang dengan amalan yang bermanfaat.
—
Ringkasan
Shalat sunnah mutlak adalah ibadah yang fleksibel dan dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang. Tata cara shalat sunnah mutlak tidak jauh berbeda dengan shalat pada umumnya, namun memiliki kekhususan dalam niat dan waktu pelaksanaannya. Dengan melaksanakan shalat sunnah mutlak, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan waktu luang kita dengan melaksanakan shalat sunnah mutlak secara rutin.