Tata Cara Shalat Sunnah Musafir
Shalat bagi seorang musafir (orang yang bepergian) memiliki ketentuan dan tata cara yang khusus dalam Islam. Shalat sunnah musafir tidak hanya memudahkan pelaksanaan ibadah bagi para musafir, tetapi juga memberikan keutamaan tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat sunnah musafir, termasuk niat, syarat, dan doa yang dapat dipraktekan.
1. Shalat Qashar: Pengertian dan Tata Cara
Shalat Qashar adalah shalat yang dilakukan dengan mengurangi jumlah rakaat shalat fardhu, yaitu dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Shalat ini khusus untuk musafir yang memenuhi syarat tertentu.
Syarat Shalat Qashar:
– Jarak tempuh minimal yang memungkinkan seseorang untuk qashar adalah 80 kilometer atau sehari perjalanan dengan berjalan kaki.
– Niat untuk bepergian bukan dengan niat yang ringan atau tanpa keperluan penting.
– Shalat yang dilakukan adalah shalat Dhuhr, Ashar, atau Isya.
Tata Cara Shalat Qashar:
1. Niat: Berniat dalam hati untuk melaksanakan shalat Qashar.
2. Pelaksanaan: Lakukan shalat sebagaimana biasa, namun dengan mengurangi jumlah rakaat menjadi dua rakaat.
3. Doa dan Dzikir: Tambahkan doa dan dzikir yang biasa dipraktekan dalam shalat fardhu.
2. Shalat Safar: Shalat Sebelum dan Sesudah Bepergian
Shalat Safar adalah shalat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan sesudah bepergian. Shalat ini termasuk dalam kategori shalat sunnah yang memiliki keutamaan.
Waktu Pelaksanaan:
– Sebelum bepergian, disunnahkan untuk melaksanakan shalat dua rakaat.
– Sesudah tiba di tempat tujuan, juga disunnahkan untuk melaksanakan shalat dua rakaat.
Tata Cara Shalat Safar:
1. Niat: Berniat dalam hati untuk melaksanakan shalat Safar.
2. Pelaksanaan: Lakukan shalat dua rakaat sebagaimana biasa.
3. Doa: Setelah shalat, berdoalah untuk memohon perlindungan dan keselamatan selama perjalanan.
3. Shalat Sunnah Musafir Lainnya
Selain shalat Qashar dan Safar, ada beberapa shalat sunnah yang dianjurkan untuk musafir.
Shalat Istirahat (Shalatul Khawf):
– Shalat ini dilakukan ketika musafir merasa lelah atau ingin beristirahat.
– Tata caranya adalah melaksanakan shalat dua rakaat dengan niat khusus untuk istirahat.
Shalat Ketika Tiba di Tempat Tujuan:
– Ketika tiba di tempat tujuan, disunnahkan untuk melaksanakan shalat dua rakaat.
– Shalat ini sebagai bentuk syukuran atas keselamatan selama perjalanan.
4. Doa dan Dzikir untuk Musafir
Selain shalat, doa dan dzikir juga menjadi bagian penting dalam perjalanan. Berikut beberapa doa dan dzikir yang dianjurkan:
Doa Musafir:
– Doa saat berangkat: “Allahummaj ‘al hażihir-rihlati lī ‘ušrā, wa jal sulūkī lī yusrā, wa adhir lī fīhā minkulli dzanbin aw nakalat, wa ażhir lī fīhā rizqan wa amnan, wa ajal lī fīhā ajalan ḥamīdā.” (Ya Allah, jadikanlah perjalanan ini mudah bagi saya, dan mudahkanlah jalannya untuk saya, lindungilah saya dari setiap dosa dan bahaya, anugerahkanlah rezeki dan rasa aman, dan berikanlah ajal yang baik bagiku.)
– Doa saat tiba: “Alhamdulillahilladzī awjabat ‘alainā minad-dunya, wa ja‘alat lana mardhaatiha, wa adkhalana al-jannah fāinnā lillāhi wainnā ilaihi rāji‘uun.” (Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan atas kami perjalanan ini, dan yang menjadikan bumi ini mudah bagi kami, dan memasukkan kami ke dalam surga. Sesungguhnya, kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.)
Dzikir Perjalanan:
– Dzikir pagi dan petang: “Subhaanallahi wabihamdih, subhaanallahi l‘azhim.” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.)
– Dzikir saat naik kendaraan: “Alhamdulillahilladzī sakhkhara lanaa hażihis-safrata, wa saqānaa minhā rizqan, wa ja‘ala lanaa minkallā wa an‘ām.” (Segala puji bagi Allah yang telah menundukkan bagian bumi ini untuk kami, memberikan rezeki dari padanya, dan menjadikan unta dan hewan ternak sebagai kendaraan kami.)
5. Kesimpulan
Shalat sunnah musafir adalah bagian penting dari ibadah yang dianjurkan bagi para musafir. Dengan memahami tata cara dan syarat yang tepat, seorang musafir dapat memperoleh keutamaan dan kemudahan dalam melaksanakan ibadah. Shalat Qashar, Safar, dan shalat sunnah lainnya, serta doa dan dzikir, semuanya bertujuan untuk memudahkan dan memberkahi perjalanan.
Dengan demikian, diharapkan para musafir dapat memaksimalkan ibadahnya dan memperoleh ridha Allah SWT selama perjalanan.
—
Ringkasan:
– Shalat Qashar: Dilakukan dengan mengurangi jumlah rakaat shalat fardhu menjadi dua rakaat, dengan syarat jarak perjalanan minimal 80 kilometer.
– Shalat Safar: Dilakukan sebelum dan sesudah bepergian, masing-masing dua rakaat.
– Shalat sunnah lainnya: Shalat istirahat dan shalat ketika tiba di tempat tujuan.
– Doa dan dzikir: Dianjurkan untuk dibaca saat berangkat, tiba, dan selama perjalanan.
Dengan mempraktekan tata cara shalat sunnah musafir yang tepat, diharapkan para musafir dapat memperoleh kemudahan dan keberkahan dalam ibadahnya.